Honda Scoopy Tatap Langit di Atas Bentor, Cara Berkendara Bu Bidan Berbuah Petaka Maut

Irsyaad W - Rabu, 27 September 2023 | 09:30 WIB

Honda Scoopy yang dikendarai bidan puskesmas kecamatan Silinda, Serdang Bedagai tabrak bentor hingga tewas (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Sebuah Honda Scoopy dipaksa tatap langit di atas becak motor (bentor).

Itu setelah seorang bidan bernama Ardumas Situmorang (35) alami petaka maut.

Nyawa bidan Puskesmas Kecamatan Silinda, Serdang Bedagai, Sumatera Utara itu tercabut.

Biang kecelakaan karena kesalahan dari cara berkendara korban saat menunggangi Honda Scoopy.

Honda Scoopy bu bidan dilaporkan adu banteng dengan bentor di desa Sialang, Bangun Purba, Deli Serdang, Sumut, (25/9/23).

Kanit Gakkum Polresta Deli Serdang, Iptu Robert Gultom menjelaskan kronologinya.

Bermula saat korban mengendarai Honda Scoopy dari arah Kecamatan Bangun Purba menuju Kecamatan Lubuk Pakam Deli Serdang sekitar pukul 14:30 WIB.

"Sesampainya di tempat kejadian, korban terlalu ke kanan saat mengendarai motor lalu bertabrakan dengan becak motor yang dikendarai Sucipto (53) yang datang dari arah berlawanan," ujar Robert.

Dok. Polresta Deli Serdang
Barang bukti Bentor dan Honda Scoopy yang terlibat kecelakaan adu banteng di

Akibat kecelakaan ini, korban mengalami luka berat.

"Korban mengalami luka robek di kening, luka robek di leher, luka robek di kaki kanan dan kiri tangannya, memar di kepala dan diduga meninggal dunia di TKP," ujar Robert.

Sementara Sucipto hanya mengalami luka ringan dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah H Amri Tambunan.

"Dia mengalami luka robek di kepala, luka lecet pergelangan tangan sebelah kiri, memar di kaki sebelah kiri dan sesak di dada," ungkap Robert.

Selanjutnya mengenai penyebab korban mengendarai Honda Scoopy terlalu ke kanan hingga masuk jalur lawan masih didalami Polisi.

Sementara barang bukti kecelakaan, Honda Scoopy dalam kondisi remuk diangkut bentor dan diamankan di Satlantas Polresta Deli Serdang.

Baca Juga: Honda Scoopy Ambyar Sejadi-jadinya, Langkah Bripka Wiwin Berbuah Petaka Meregang Nyawa