Sistem Gaji Bus AKAP Sumatera Menantang, Sopir Pertama Ibarat Bos Besar

Irsyaad W - Rabu, 11 Oktober 2023 | 12:50 WIB

Bus AKAP Lintas Sumatera PO Putra Pelangi (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Ada ilmu baru soal sistem gaji sopir dan kru bus AKAP Lintas Sumatera.

Bisa dikatakan, sistem upah kru bus AKAP Sumatera cukup menantang.

Karena sopir pertama ibarat bos besar bagi sopir kedua dan kernet ketika di atas bus.

Abie salah satu sopir bus AKAP PO Putra Pelangi mengatakan, biasanya setiap PO punya sistem yang berbeda untuk memberikan upah bagi kru bus.

Besaran yang diberikan oleh masing-masing PO juga berbeda-beda.

Namun, untuk PO yang melayani jalur Sumatera punya sistem unik untuk memberikan bagi kru bus.

"Nantinya yang memberikan upah bagi sopir kedua dan kernet itu sopir pertama. Sebab yang biasanya namanya terdata di perusahaan ada sopir pertama," terang Abie dikutip dari Kompas.com.

"Kalau sopir kedua kernet itu kru yang di bawa oleh sopir pertama. Jadi perusahaan kasih budjet borongan, nantinya hasilnya tinggal di bagi ke kru lainnya," kata Abie.

TribunMedan
Penumpang saat Akan Memasuki Bus Antar Lintas Sumatera

Besaran budjet juga tidak menentu, apabila jumlah penumpang yang diangkut sedikit, maka anggaran yang diberikan akan berkurang.

Apabila jumlah penumpang banyak, maka upah yang diberikan juga bertambah.

Abie mengatakan, biasanya uang yang diberikan dari PO ke sopir bus pertama disebut uang bekal.

"Beda dengan kru bus AKAP di lintas pulau Jawa yang mereka pasti dapat gaji bulanan atau hitungannya per PP (pulang - pergi), dan di bayar oleh perusahaan," ucapnya.

"Kalau upah kru bus AKAP di Sumatera itu beda, perusahaan akan percayakan ke sopir bus pertama berupa uang bekal," bebernya.

"Uang itu termasuk untuk BBM, tol, terminal dan biaya penyebrangan kapal dan," kata Abie.

Abie menjelaskan, mayoritas bus AKAP di jalur Sumatera masih mengandalkan sistem setoran.

Kompas.com/Janlika Putri
Bus AKAP Lintas Sumatera PO Putra Pelangi

Misalnya pada hari tersebut ada delapan orang penumpang yang naik bus, lalu pada kesepakatan awal bus harus menyetorkan uang hasil penjualan tiket dari empat orang penumpang ke PO.

Nantinya untuk penjualan tiket penumpang sisanya akan menjadi upah yang diterima sopir untuk di bagikan ke kru.

"Jadi ada uang bekal dan juga ada uang komisi dari bagi hasil penjualan tiket yang terjual. Besarannya tidak tentu, tergantung jumlah penumpang," kata Abie.

Baca Juga: Jalur Ini Bikin Sopir Truk Mikir-mikir Kalau Kirim Barang, Jam Terbang Penting