Otomotifnet.com - Pada tahun 2022, Isuzu mencetak angka penjualan tertinggi sepanjang sejarah.
Sejak menjejakkan kaki di Indonesia pada tahun 1974, total penjualan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) pada 2022 tembus 33.715 unit.
Diharapkan ini menjadi sinyal kebangkitan industri otomotif nasional. Khususnya segmen kendaraan niaga.
Kinerja positif juga berlanjut di tahun ini, hingga September 2023 Isuzu Indonesia berhasil membukukan angka penjualan sebesar 23.479 unit.
Hal yang membanggakan lagi, Isuzu Indonesia juga berkomitmen untuk menggenjot ekspor unit dari tanah air.
Yakni dalam upaya Isuzu Indonesia untuk menjadi world class manufacturing base, sekaligus bentuk dukungan Isuzu terhadap peningkatan ekspor di Indonesia.
Seperti diketahui, IAMI telah mengapalkan Isuzu Traga ke negara Asia Tenggara (Filipina, Laos dan Myanmar), Afrika dan Amerika Tengah dan Selatan.
Melalui peningkatan penjualan dan ekspor Isuzu, utilisasi kapasitas produksi pabrik Isuzu di Indonesia telah mencapai 86%.
Secara nasional, Indonesia berhasil memanfaatkan momentum pemulihan perekonomian Nasional yang ditandai dengan pencapaian surplus pada neraca perdagangan sebesar USD 54,53 milyar.
Momentum tersebut turut dimanfaatkan Isuzu Indonesia dengan ambil bagian dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2023, yang digelar di ICE, BSD, Tangerang (18-22/10/2023).
Selama pameran berlangsung, booth Isuzu hadir di hall 5, dengan memamerkan unit display Isuzu Traga Box.
Baca Juga: Truk Listrik Isuzu Elf EV Siap Mengaspal, Tapi Masih Nunggu Hal Ini
TEI 2023 diproyeksikan akan melanjutkan kesuksesan di tahun sebelumnya, yang berhasil mencapai total transaksi USD 15,83 Milyar.
Pencapaian di tahun lalu tersebut, dibukukan dengan transaksi tertinggi dari 5 Negara. Yaitu, RRT, India, Jepang, Mesir dan Filipina.
TEI 2023 juga menampilkan lebih banyak rangkaian seminar International, dan Zonasi yang berbeda untuk memudahkan buyer menjadi produk ekspor Indonesia.
Yusak Kristian Solaeman, President Director IAMI mengatakan, Isuzu Indonesia ikut serta dalam ajang bergengsi tahunan ini sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah.
Khususnya dalam hal ekspor dan memanfaatkan momentum pemulihan perekonomian, yang turut andil dari sektor otomotif.
"Indonesia mengalami tren surplus neraca perdagangan yang masih terus berlanjut mencapai US$ 5,16 miliar. Hal itu didukung oleh daya beli masyarakat yang baik terhadap produk dalam negeri,”
“Sehingga membuat penggunaan jasa belanja online berkembang pesat," papar Yusak, dalam gelaran yang mengusung tema “Sustainable Trade for Global Economic Resilience”.