Otomotifnet.com - Sejumlah wilayah di Indonesa lagi panas-panasnya, bahkan ada yang tembus 38 derajat celcius.
Nah hal ini harus jadi catatan tersendiri buat yang mau mencuci mobil.
Karena mobil yang dicuci setelah terkena paparan sinar matahari bisa memunculkan dampak buruk.
"Pendinginan tiba-tiba itu tidak baik karena bisa merusak material bodi. Headlamp juga bisa rusak nantinya," kata Pemilik Bengkel Spesialis Autolamp dan Body Repair Dimas Motor Dimas Faturrahman, kepada Kompas.com belum lama ini.
Menurutnya, ada dua kerusakan yang sangat mungkin terjadi secara berkala.
Pertama cat mobil terkelupas alias ngelotok.
Kerusakan ini bisa dengan jelas terlihat, di mana permukaan mobil nampak memar dan mulai terasa kasar.
“Ini karena pemuaian, soalnya ada air yang masuk di antara lapisan cat dan panel bodi. Kalau nyuci mobil padahal kondisi pelat lagi panas, bisa kejadian cat ngelontok,” katanya.
Karat juga merupakan kendala lain yang bisa terjadi, karena selain menyebabkan pemuaian, kontak air dengan logam panas dapat memicu oksidasi yang membuat logam terkikis.
Kerusakan ini biasanya terjadi di bagian kisi atau sudut-sudut bodi mobil, seperti area jendela, atap, bahkan ujung kap mobil.
Hal serupa juga dinyatakan pemilik bengkel spesialis Anton Rahman.
Menurutnya, apabila mobil yang baru saja terjemur langsung dicuci akan membuat belang pada cat eksterior hingga karat di bagian tertentu.
"Jadi biasanya kalau mobil habis digunakan di suhu yang memang sangat panas ataupun terjemur, didiamkan dulu sekitar 30 menit baru dicuci. Jangan langsung," imbaunya.
Baca Juga: Inilah Yang Terjadi Jika Sering Cuci Mobil Di Bawah Terik Matahari