"Harga BBM non subsidi Pertamina mempertimbangkan berbagai aspek di antaranya minyak mentah, publikasi MOPS dan Kurs," kata Irto.
Perhitungan aspek tren harga publikasi MOPS/Argus dan Kurs bertujuan agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok Tanah Air.
Evaluasi produk BBM nonsubsidi dilakukan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak dunia, yaitu harga publikasi Means of Platts Singapore (MOPS)/Argus.
Lebih lanjut, Irto menjelaskan, penyesuaian harga BBM per 1 November 2023 sudah sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar.
Dia memastikan harga BBM 1 November 2023 masih bisa bersaing dengan BBM dari perusahaan lain yang juga turut menurunkan harga.
"Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyediakan pasokan produk BBM berkualitas diseluruh wilayah Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar namun ke seluruh pelosok negeri dengan harga yang kompetitif," jelasnya.
Harga baru itu berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
Berikut rincian penurunan harga BBM Pertamina per 1 November 2023 dibandingkan bulan lalu:
1. Pertamax (RON 92): Rp 14.000 menjadi Rp 13.400 per liter.
2. Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 16.000 menjadi Rp 15.000 per liter.
3. Pertamax Turbo (RON 98): Rp 16.600 turun menjadi Rp 15.500 per liter.
4. Dexlite (CN 51): Rp 17.200 menjadi Rp 16.950 per liter.
5. Pertamina Dex (CN 53): Rp 17.900 turun menjadi Rp 17.750 per liter.
Baca Juga: Kabar Gembira, Harga Pertamax Cs dan Dexlite Cs Dimurahkan Jadi Segini