Mobil Di Atas 3 Tahun Pemakaian Sebaiknya Jangan Masuk Jakarta Bila Nemu Tanda Ini

Andhika Arthawijaya - Kamis, 2 November 2023 | 19:45 WIB

Suasana razia tilang uji emisi di Jl Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, (1/11/23) (Andhika Arthawijaya - )

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Ilustrasi asap putih dari knalpot mobil bekas

Kondisi ini dijamin akan membuat emisi gas buang jadi tidak ramah lingkungan.

Kalau di mobil diesel umumnya asap yang keluar berwarna hitam pekat, yang bisa disebabkan oleh penggunaan bahan bakar yang memiliki kandungan sulfur tinggi

Berikutnya bila mobil pernah bobok knalpot atau catalytic converter-nya rusak dan dilepas.

Karena dari hasil pengukuran emisi gas buang mobil yang catalytic converternya lepas, angka HC (Hydro carbon) dan CO-nya (Carbon Monoxyde) naik drastis.

Baca Juga: Waduh! Gara Gara Catalytic Converter Mobil Ini Rontok, Emisi Gas Buangnya Bisa Ditebak

Ecotrade Group
Ilustrasi Catalytic converter knalpot yang rusak

Walaupun sudah ditreatment menggunakan chemical pembersih carbon, tetap saja nilai HC-nya melampaui batas yang dianjurkan.

Tak kalah penting adalah bila mendapati ada bagian dari knalpot mobil kesayangan yang bocor, karena dapat mempengaruhi hacil pembacaan akhir di ujung knalpot.

Hal itu sudah Otomotifnet.com buktikan pada mobil operasional kantor yang mengalami kebocoran di bagian tengah pipa knalpotnya.

Ketika diuji emisi gas buangnya, nilai HC-nya selalu lebih dari batas yang dianjurkan.

Begitu knalpotnya diperbaiki dengan cara dilas bagian yang mengalami kebocoran, baru deh emisi gas buangnya membaik.