Ternyata Indonesia Masih Kalah Dari Thailand Soal Produksi Ini

Harryt MR - Jumat, 1 Desember 2023 | 22:40 WIB

(ilustrasi) Produksi mobil Yaris Cross di pabrik Toyota Karawang (Harryt MR - )

Fakta ini mengutip data Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Yakni sejak tahun 2011 sampai 2022, pengeluaran atau belanja kelas menengah meningkat menjadi Rp 4-7 juta (2022). 

Kemudian beberapa wilayah di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penghasil komoditi unggulan. 

Indonesia juga memiliki banyak kota-kota besar. Semisal di Jawa ada Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta. Lalu, di Sumatera ada Medan, Pekanbaru, Padang, dan Palembang.

Selanjutnya di Kalimantan ada Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Samarinda, Kutai Kertanegara, dan Palangkaraya.

Lalu di Sulawesi, ada Makassar, Manado, Palu, Gorontalo, dan Kendari. Serta di Papua ada Jayapura, Manokwari, Biak, dan Merauke.

Baca Juga: Ungkap Fakta Indonesia Bikin Ngiler Pabrikan Mobil China Untuk Masuk 

Dilanjut, pendongkrak lainnya adalah aspek infrastruktur jalan tol yang pada 2014 hanya 784 km. Namun ditargetkan hingga tahun 2024 panjang jalan tol di Indonesia akan mencapai 3.490 kilometer.

Dari fakta-fakta tersebut, potensi pasar mobil Indonesia masih sangat besar untuk digenjot. Hal ini ditegaskan oleh Kukuh Kumara, selaku Sekretaris Umum Gaikindo

Ia mengamini, dari total populasi penduduk 278 juta jiwa, rasio kepemilikan mobil masih kecil. Yakni dari 1.000 orang hanya 99 orang yang memiliki mobil.

Ia membandingkan rasio Thailand 275, Malaysia 490, Brunei 805, Singapura 211, Filipina 59, Vietnam 34 dan Myanmar 20. Namun tentu jumlah penduduk mereka tidak sebanyak Indonesia.

"Malaysia, penduduknya sekitar 32 juta, rasio kepemilikan mobilnya 490 mobil per 1.000 penduduk, hampir satu mobil untuk dua orang, dibanding kita jauh,”

“Lalu Thailand rasio kepemilikan mobilnya sudah 275 per 1.000 penduduk, penduduknya 72 juta," ungkap Kukuh, dalam suatu kesempatan.