Otomotifnet.com - Jembatan terpanjang se-provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dibangun.
Total anggaran yang dihabiskan mencapai Rp 414,8 miliar.
Yakni jembatan Pandansimo di Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul.
Groundbreaking jembatan penghubung kabupaten Bantul dan Kulon Progo ini dilakukan tanggal 11 Desember 2023.
Kepala Balai Besar Pengadaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta, Rien Marlia menyampaikan jembatan Pandansimo rangkain jalur jalan lintas selatan (JJLS) atau jalur Trans Selatan Jawa.
Total panjang jembatan nantinya 1.900 meter dan akan selesai pada 31 Desember 2024.
Anggaran untuk membangun jembatan akan menghubungkan Kapanewon Srandakan Kabupaten Bantul di sisi timur dan Kapanewon Galur Kulonprogo di sisi barat menghabiskan Rp 414,8 miliar.
"Jembatan Pandansimo ini dijadwalkan akan rampung selama 408 hari kalender," kata Rien dalam rilis yang dikutip.
Dijelaskannya, lokasi Jembatan Pandansimo memiliki karakteristik tanah yang berpasir dan muka air tanah dangkal serta dekat sumber gempa sesar Opak dengan radius 10 kilometer.
Sehingga memiliki potensi terjadi likuifaksi.
Nantinya pembangunan akan menggunakan teknologi LRB atau Lead Rubber Bearing yang mampu mengakomodir pergerakan selama gempa terjadi.
"Jembatan Pandansimo dipercantik dengan pemasangan ornamen yang mengusung kearifan budaya lokal," kata dia.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, Jembatan Pandansimo ini merupakan Proyek Strategis Nasional yang akan menjadi sarana pendukung mobilitas dan memperkuat konektivitas wilayah selatan DIY.
"Groundbreaking kami maknai sebagai starting point atas suatu terobosan sebagai awal lahirnya ide-ide kreatif inovatif sekaligus menjadi simbol Binanguning Marga Pambukaning Projo," kata dia.
Dijelaskan Sri Sultan, Binanguning Marga Pambukaning Projo memiliki makna pembangunan Jembatan Pandansimo menjadi jalur pembuka kesejahteraan bagi masyarakat Bantul semangat Projotamansari dan Kabupaten Kulon Progo dengan semangat Binangun.
"Jembatan Pandansimo juga diharapkan dapat menjadi ikon inovasi dan eksplorasi potensi pariwisata kawasan pantai selatan DIY sekaligus menjadi bagian strategi untuk meretas berbagai tantangan pembangunan dan merintis perubahan," kata Sultan.
Baca Juga: Jembatan Baru Terpanjang di NTT Senilai Rp 235 Miliar, Namanya Mirip Bahasa Jawa