Nantinya pembangunan akan menggunakan teknologi LRB atau Lead Rubber Bearing yang mampu mengakomodir pergerakan selama gempa terjadi.
"Jembatan Pandansimo dipercantik dengan pemasangan ornamen yang mengusung kearifan budaya lokal," kata dia.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, Jembatan Pandansimo ini merupakan Proyek Strategis Nasional yang akan menjadi sarana pendukung mobilitas dan memperkuat konektivitas wilayah selatan DIY.
"Groundbreaking kami maknai sebagai starting point atas suatu terobosan sebagai awal lahirnya ide-ide kreatif inovatif sekaligus menjadi simbol Binanguning Marga Pambukaning Projo," kata dia.
Dijelaskan Sri Sultan, Binanguning Marga Pambukaning Projo memiliki makna pembangunan Jembatan Pandansimo menjadi jalur pembuka kesejahteraan bagi masyarakat Bantul semangat Projotamansari dan Kabupaten Kulon Progo dengan semangat Binangun.
"Jembatan Pandansimo juga diharapkan dapat menjadi ikon inovasi dan eksplorasi potensi pariwisata kawasan pantai selatan DIY sekaligus menjadi bagian strategi untuk meretas berbagai tantangan pembangunan dan merintis perubahan," kata Sultan.
Baca Juga: Jembatan Baru Terpanjang di NTT Senilai Rp 235 Miliar, Namanya Mirip Bahasa Jawa