Otomotifnet.com - Cek part kecil ini gaes kalau mobil bekas kalian boros tarikan mesinnya loyo gak bertenaga ya.
Yap, part kecil ini namanya O2 Sensor, bisa jadi rusak gaes.
Sensor oksigen O2 ini membaca kepekatan gas buang yang dihasilkan oleh ruang bakar untuk memberikan input atau signal ke ECU.
Walau hanya membaca kepekatan gas buang, sensor ini juga bisa mengalami kerusakan lho.
Ada beberapa tanda-tanda yang bisa dirasakan oleh pemilik mobil kalau sensor oksigen ini rusak.
"Sensor oksigen yang rusak salah satunya konsumsi bahan bakar (bbm) makin boros dan tarikan mesin agak loyo," buka M Ardi Nurhamzah, Assistant Manager Technical Training Mazda Indonesia.
Penyebabnya bacaan sensor oksigen yang kacau sehingga salah memberikan input ke ECU terkait gas buang.
Bahan bakar akan disemprotkan injektor berlebihan sehingga air fuel ratio (AFR) menjadi tidak optimal.
Dilansir GridOto.com, nilai AFR optimal untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna yakni ada dikisaran 14,7:1.
Kalau sudah benar-benar rusak bisa juga muncul kedipan lampu malfunction indicator lamp (MIL) di panel instrumen mobil.
Kedipan lampu check engine atau MIL ini bisa menunjukkan kalau sensor oksigen O2 sudah rusak.
Lebih pastinya kita harus colok ke diagnostic tools dan sensor oksigen tersebut bisa terbaca apakah benar-benar sudah rusak atau belum.
Mobil modern saat ini sudah pasti ada berbagai macam sensor di dalamnya.
Salah satu sensor di mesin yang fungsinya cukup vital adalah sensor oksigen O2.
Posisi sensor oksigen ini berada di knalpot dan terdiri dari dua jenis yakni upstream dan downstream.
Sensor oksigen O2 yang rusak enggak bisa diperbaiki dan wajib diganti baru.
Baca Juga: Bersih-Bersih Stok Mobil Bekas, Showroom Ini Potong Harga Gede-Gedean