Hasilnya, sopir tersebut menyimpan obat-obatan mencurigakan di dalam tasnya.
Mengetahui bahwa sopir tersebut mengonsumsi obat terlarang, Bryan dan penumpang lainnya mulai mencurigai obat tersebutlah yang menjadi penyebab kejang yang dialaminya.
"Kondisi sopir udah enggak sadarkan diri guys. Bayangin coba di posisi adek gue dan penumpang lainnya sepanik apa ? nyawa lo berasa di ujung tanduk. Dan ternyata sopirnya mengonsumsi obat terlarang," tulis Angel.
Angel, dengan bukti berupa dua strip obat yang ditemukan oleh adiknya, menekan pihak travel agar bertanggung jawab terhadap penumpang, termasuk adiknya.
Namun, balasan dari pihak travel membuat Angel meradang, karena dianggap tidak memberikan pertanggungjawaban yang memadai.
Angel menyoroti bahwa kompensasi yang ditawarkan berupa voucher naik travel dianggap tidak pantas mengingat kejadian serius tersebut.
"Sampai detik ini enggak ada pertanggungjawaban apapun. Kompensasinya adalah voucher naik travel itu lagi? hellooo? mau taruhan nyawa lagi? dan masa nyawa orang dihargain kayak tiket travel?" imbuh Angel.
Pada slide terakhir unggahan yang dibagikan Angel, tampak ia membagikan gambar jenis obat yang dikonsumsi oleh sopir tersebut.
Adapun jenis obat itu yakni Tramadol. Sang sopir mengatakan bahwa ia mengonsumsi obat itu untuk meredakan vertigo yang dialaminya.
“Ini obat yang dikonsumi ya. Iya legal, tapi termasuk narkotika& harus punya resep. Dan ini bukan untuk penyakit yang disebutkan,” pungkas Angel.