Otomotifnet.com - Seluruh pabrikan mobil hutang budi dan royalti hak paten ke sosok wanita berikut.
Karena tanpanya, wiper atau alat penyapu air di kaca mobil gak bakal ada di dunia.
Sebab saat mobil mulai diproduksi, para produsen belum menemukan teknologi untuk menyapu air dan kotoran di kaca.
Wiper ini merupakan inovasi baru yang ditemukan seorang wanita bernama Mary Anderson.
Mary Anderson menciptakan wiper secara tidak sengaja.
Awalnya dia mengunjungi kota New York, Amerika Serikat pada tahun 1902.
Pendeta Sara Scott Wingo, rektor Gereja Episkopal Emmanuel di Richmond, Va yang merupakan keturunan Anderson mengatakan, awalnya Anderson naik trem dan turun salju dan melihat masinis mesti keluar jendela untuk membersihkan salju.
"Dia sedang mengendarai trem dan saat itu sedang turun salju. Dia mengamati bahwa pengemudi trem harus keluar dan terus membersihkan kaca depan," ujar Wingo dikutip dari npr.org, (4/1/23).
Anderson kemudian berpikir bagaimana caranya agar masinis atau sopir tak perlu keluar jendela.
Dia kemudian berpikir memberikan pisau yang dapat menyapu kaca depan.
Saat kembali ke Birmingham, Andreson kemudian membuat sketsa wiper dan menulis deskripsinya.
Kemudian dia mengajukan paten. Permohonan paten menjelaskan bagaimana wiper dioperasikan dengan pegangan di dalam ruang depan mobil dan mudah dilepas.
"Sehingga tidak meninggalkan apa pun yang merusak penampilan mobil saat cuaca cerah," menurut bahasa paten yang diajukan.
Permohonan diajukan pada 18 Juni 1903 dan baru di 10 November 1903, Kantor Paten Amerika Serikat memberikan nomor paten Anderson 743.801 untuk Perangkat Pembersih Jendela alias wiper.
Setelah membuat paten Anderson mencoba menawarkan ke berbagai pabrikan untuk membuat perangkat ini namun tidak disambut dengan baik.
Salah satu yang menganggap penemuan Anderson tidak penting dapat dilihat dari pernyataan firma Dinning dan Eckenstein.
"Nyonya yang terhormat. Kami mohon untuk mengakui penerimaan bantuan Anda baru-baru ini sehubungan dengan penjualan paten Anda. Sebagai balasannya, dengan menyesal kami menyatakan bahwa kami tidak menganggapnya memiliki nilai komersial yang menjamin kami melakukan penjualannya," katanya.
Tidak ada yang tahu mengapa saat itu penemuan Anderson tidak pernah berhasil, tapi dugaan yang muncul karena Anderson merupakan wanita sedangkan industri otomotif saat itu lekat dengan dunia laki-laki.
"Dia tidak punya ayah, dia tidak punya suami dan dia tidak punya anak laki-laki, dan dunia pada saat itu dijalankan oleh laki-laki," ujar Wingo.
Meski penemuannya dianggap tidak penting, Anderson hidup cukup lama untuk menyaksikan bahwa wiper jadi perangkat wajib di setiap mobil.
"Kami semua sangat bangga padanya. Saya punya tiga anak perempuan. Kami sering membicarakan Mary Anderson dan kami semua merasa ingin terbuka dan mau menerima momen Mary Anderson kami sendiri."
Meski Anderson tidak pernah mendapatkan uang royalti atas hak paten untuk penemuannya setidaknya dia akhirnya mendapat pujian.
Pada tahun 2011 dia dilantik ke dalam Inventors Hall of Fame.
Baca Juga: Airbag Toyota Fortuner Enggak Ngembang Saat Tabrakan, Simak Penemu dan Sejarah Airbag