Masalah utama bermula ketika air masuk melalui intake udara, yang secara otomatis mematikan mesin.
Ketika kalian menekan tombol starter, terjadi proses kompresi yang dipaksakan di dalam ruang bakar yang sudah kemasukan air.
Karena air jauh lebih padat dari udara dan tidak bisa dikompresi, siklus pembakaran yang dipaksakan ini justru akan menciptakan benturan hebat.
Hasilnya? Ruang bakar bisa hancur berantakan, dengan kerusakan terparah pada stang piston yang membengkok akibat menahan beban tekanan air yang tidak bisa bergerak.
Baca Juga: Bukan Suara Tikus, Ini Penyebab Suara Cit Cit pada Mesin Mobil!
Memaksa starter mesin yang terendam air memicu reaksi berantai yang merusak jantung mekanis kendaraan.
Karena air tidak bisa dimampatkan, tekanan ekstrem di ruang bakar akan menciptakan energi balik yang setara dengan ledakan hebat.
Ledakan ini mampu membuat piston bolong atau pecah seketika.
Dampaknya tidak berhenti di sana, tekanan besar tersebut akan memaksa piston bergerak secara abnormal, yang menyebabkan stang piston (connecting rod) bengkok atau patah.
Saat mesin mogok di dalam air, sebenarnya telah terjadi detonasi (ledakan prematur) akibat kompresi air.
Hal ini membuat posisi piston menjadi tidak presisi (miring), sehingga saat bergerak, piston akan menggerus dinding silinder dan menyebabkan baret permanen yang sangat mahal perbaikannya.
Baca Juga: Di Sinilah Biang Keladi Penyebab Blok Silinder dan Piston Mobil Diesel Baret