Otomotifnet.com - Penipuan jual beli mobil bekas merupakan modus yang terus berlanjut.
Korbannya mereka yang belum paham kalau dirinya sedang 'dimodusin' atau merasa aman dari tipu muslihat pelaku.
Tak heran, orang berpengalaman jual beli mobil pun ada yang kena tipu saking licinnya permainan si pelaku.
"Sales yang sering transaksi juga kena. Biasanya karena faktor psikologi atau belum pernah ngalamin kejadian seperti itu," ucap Sundoro Edi Pranoto, CEO Inspector Mobil dikutip dari Youtube Otoseken.
Menurutnya, selain konsumen perorangan, pedagang mobil juga berpotensi kena. Karena umumnya mereka berani bayar cepat saat memburu mobil untuk dijual.
Enggak melulu uang seharga mobil yang berhasil digondol penipu, tetapi uang senilai tanda jadi atau uang muka.
"Saya punya teman sales showroom, dia beli mobil di bawah pasaran. Setelah dikasih tahu kalau dia kena tipu, dia masih enggak terima," terang Edi, demikian Sundoro Edi Pranoto disapa seraya bilang karena si sales merasa sudah senior, enggak mungkin kena tipu.
"Masalahnya dia beli pakai duit showroom, showroom bayar dulu ke dia. Dia bayar ke penipu, dia harus ganti rugi," lanjutnya.
Lalu apa saja ciri-ciri dan antisipasinya?
Paling jelas umumnya harga murah enggak masuk akal. Misal harga di pasaran Rp 200 juta lalu ada yang jual jauh di bawah, misal Rp 160 juta.