"Setelah berhenti, (bus dan penumpang) dievakuasi. Kondisi bus normal kembali, rem dan handrem berfungsi kembali setelah terguling," beber Sugiyanta.
Penanganan kasus kecelakaan tunggal bus rombongan wisatawan asal Sukoharjo ini ditangani langsung oleh Ditlantas Polda DIY dan Polres Bantul.
"Kami membawa alat TAA untuk memastikan apakah ini (laka bus Saestu Trans itu) kelalaian sopir atau ada trouble pada kendaraan," jelas dia.
"Saya sempat bertanya dengan sopir. KIRnya memang mati, tapi untuk kendaraan, STNK bayar. Jadi akan kami dalami lagi. Harusnya seimbang antara KIR dan STNK (harusnya KIR dan STNK tidak ada yang kedaluarsa). Ini kendaraan dari Karanganyar," imbuhnya.
Terkait status sopir bus Saestu Trans yang terguling tersebut, Sugiyanta menyebut sampai saat ini masih berstatus sebagai saksi.
"Sementara 24 jam kami anggap saksi, karena nanti menunggu penentuan berikutnya. Saat ini, sopir dan kenek diamankan di Polres Bantul," tutup dia.
Dijelaskannya, akibat kejadian ini 3 orang meninggal dunia, dan satu orang masih kritis yakni bayi usia 1,5 tahun, dan dirawat di RSUP Dr Sardjito.
Menukil Kompas.com, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan nama korban meninggal dunia yakni:
1. Heru sarjono, laki-laki usia 40 tahun. Alamat: Semanggi Pasar Kliwon. Kini di RSUD Panembahan Senopati Bantul
2. Aisyah, Perempuan berusia 25 tahun. Alamat: Kesengo RT 02 RW 02, Tegalmade, Mojolaban Sukoharjo. Kini di RSUD Panembahan Senopati Bantul
3. Sriwati, Perempuan, berusia 57 tahun, Alamat: Kesengo RT 02 RW 02, Tegalmade Mojolaban Sukoharjo. Kini di RSUD RSUD Panembahan Senopati Bantul
Baca Juga: Tragedi Bukit Bego Imogiri, Bodi Bus Pariwisata Terbelah, 13 Orang Meregang Nyawa