Olah TKP dipimpin langsung oleh Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY, AKBP Sugiyanta.
Dalam olah TKP tersebut, kepolisian menggunakan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengungkap penyebab kecelakaan tunggal yang merenggut 3 korban jiwa tersebut.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY, AKBP Sugiyanta mengatakan, berdasar analisis sementara, kendaraan itu mengalami rem blong saat melewati jalanan menurun.
"Kendaraan dari atas, posisi jalan memang menurun. Dari atas, satu kilometer (dari tempat kejadian perkara) sudah ada tanda-tanda kendaraan posisi normal," terangnya.
"Tahu-tahu, begitu turun (dekat tempat kejadian perkara) itu kendaraan blank semua. Itu pengakuan dari sopir," ucapnya ke awak media saat olah TPKP di Jalan Imogiri-Manggunan, (9/2/24).
Dari hasil analisis sementara, kala itu, bus Saestu Trans nopol E 7607 V dalam posisi off atau tidak ada gerakan sama sekali untuk pengereman, baik dari handrem maupun rem kaki.
"Jadi, gigi kosong. Boleh dikatakan rem blong," tuturnya.
Setelah bus mengalami rem blong, sopir langsung membanting setir ke kiri hingga oleng tidak terkendali.
Bus akhirnya berhenti setelah terguling di tengah jalan.