"Akhirnya sil tersbut diganti dan katanya memang disebut sudah penyakit Avanza," ungkapnya.
Sambil memperbaiki rembes, ia minta tolong mekanik apakah ada yang bocor dari transmisi otomatik.
"Ternyata enggak. Temuan mekanik, bukan bocor tapi volume oli matik kurang dari takaran. Diduga saat pengisian posisi tuas transmisi ada di P, mestinya N," terangnya.
Selesai urusan transmisi otomatik, ada lagi problemnya.
"Rack steer terasa bocor. Ada sobek di sil power steering. Untung power steering hidrolis, biaya penggantian dan ongkos Rp 2,4 juta saja," ujarnya seraya bilang masalah setir berat sudah tuntas.
Mobil pun ia pakai seperti biasa. Tapi namanya juga mobil berumur, tak lama kemudian ada temuan.
"Saat menyalakan mesin, posisi tuas persneling di P, mesin gak mau hidup. Tapi saat di posisi N atau R mesin bisa hidup"
"Pas jalan, antara gigi yang digunakan dengan indikator di dasbor enggak sinkron. Misal gigi D tapi indikator menunjukka N," papar Niko.
"Sempat waswas karena kata bengkel, inhibitor transmisi musti ganti. Tapi pas dicek ternyata hanya kendor. Sempat menduga keluar duit sampai Rp 5 juta, ternyata biayanya cuma Rp 200 aja," paparnya lagi.
Menurunya, mekanik menyebut kalau hal tersebut merupakan penyakit Avanza kalo kilometer capek.
Jika masalah transmisi otomatik tergolong berat, ia disarankan mengganti pakai punya Daihatsu Sirion.
"Ukurannya sama persis. Biaya Rp 5 juta," ujarnya.
Apakah masalah sudah selesai? Ternyata belum.
Ia menuturkan, perlu memperbaiki saklar spion elektrik, biaya Rp 100 ribu.
"Lampu mati total, sekring putus, ternyata pakai sekring imitasi. Pas diperbaiki, foglamp kanan mati, lampu headlamp kiri redup. Akhirnya keluar biaya Rp 200 ribu," ucapnya.
Balik lagi ke bodi, ternyata spakbor depan sudah sobek dan perlu diganti. Biayanya Rp 450 ribu.
Dari perbaikan demi perbaikan, Niko belajar memahami konsekuensi beli mobil capek.
"Keputusan punya mobil tua, apakah mau perbaikan bodi atau mesin dulu, lebih baik perbaiki mesin dulu," ungkapnya.
"Untung mesin bagus, oli masih bagus. Bakal pusing juga kalau ada indikasi oli berkerak," pungkasnya.
Segitunya, ia masih merasa tenang karena harga pasaran mobil disebutnya sekitar Rp 80-90 juta.