Jadi Momok Menakutkan Sopir Bus dan Truk, Ini Arti Istilah Tekor Angin

Irsyaad W - Senin, 18 Maret 2024 | 09:05 WIB

Sopir bus Maut di Baturiti, Tabanan, Bali resmi jadi tersangka setelah tewaskan satu orang dan lima WNA jadi korban luka (Irsyaad W - )

"Untuk dapat bekerja secara normal, sistem pneumatik pada sistem rem harus berkisar antara 6 sampai 10 bar, pada angka 5 bar, maka kemampuan mendorong melemah dan sistem rem tidak berfungsi," ucap Wildan.

Dia mengatakan angin yang tersimpan di dalam kompresor ini terbatas, dan akan terisi kembali bila mesin bekerja, semakin tinggi putaran mesin maka akan semakin cepat angin terisi.

"Penurunan tekanan angin pada tabung angin bisa disebabkan karena adanya kebocoran pada sistem maupun kegiatan pembuangan angin jauh lebih cepat dibandingkan pengisiannya, seperti melakukan pengereman secara terus menerus dan lama, atau digunakan untuk klakson angin," ucap Wildan.

Kompas.com/Fathan Radityasani
Perangkat pengereman angin pada bus yakni kompresor

Sedangkan untuk kendaraan yang menggunakan rem angin penuh, sistem kerjanya terbalik, bila angin tekor justru kendaraan akan mengerem secara otomatis.

"Terdapat dua macam perbedaan yang menonjol pada kasus ini, dimana sistem rem dengan Full Air Brake masih bisa diselamatkan jika terjadi kasus ini, namun tidak demikian dengan yang menggunakan Air Over Hydraulic Brake," ucap Wildan.

Jadi, angin tekor kerap melatarbelakangi terjadinya rem blong pada bus dan truk saat melewati jalan menurun karena pengemudi mengandalkan rem utama terlalu sering.

Alhasil, angin untuk rem mengalami tekor.

Baca Juga: Kuat Menahan Beban Berat, Seperti Ini Cara Kerja Rem Angin Bus dan Truk