Otomotifnet.com - Gaes, jangan asal ya ngelibas genangan air saat kondisi sedang hujan deras saat naik mobil bekas kesayangan.
Pasalnya, mobil kalian bisa terkena gejala aquaplaning lho.
Aquaplaning yaitu kondisi dimana mobil terasa melayang saat melintasi genangan air.
Gejala ini sangat berbahaya gaes, karena ban mobil bisa hilang kontak dengan permukaan jalan.
Sehingga, ketika sedang mengalami aquaplaning mobil pun tidak bisa dikendalikan.
"Kondisi ini kerap terjadi ketika mobil melintasi genangan air yang agak dalam dengan kecepatan tinggi," ungkap Kevin Sulaiman dikutip dari GridOto.com tanggal 13/07/22.
Kevin Sulaiman ini dari Ottoban, Warung Buncit, Jakarta Selatan.
Gejala aquaplaning semakin tinggi bila ditambah dengan telapak ban yang ukurannya sudah lebih lebar dari standar pabrik.
"Ban tidak sempat memecah air dengan sempurna sehingga seolah menabrak air," jelas Kevin, sapaan akrabnya.
Gejala aquaplaning yang terasa ke pengemudi adalah setir menjadi ringan dan mobil tidak bisa dibelokkan.
Triknya kurangi kecepatan dan lintasi dengan perlahan ketika menjumpai genangan air di jalan.
Jadi ban mobil punya waktu untuk membelah air secara sempurna sehingga traksi ban selalu terjaga.
Selain mengurangi gejala aquaplaning, juga menghindari cipratan air berlebihan yang bisa mengenai perangkat kelistrikan mobil.
Trik kedua, bila ingin mengganti ukuran ban yang lebih lebar, sebaiknya hanya naik dua ukuran saja dari ukuran standar pabrik.
Misalkan dari lebar 175 menjadi 195, 205 menjadi 225, dan seterusnya.
Yang ketiga, jangan belokkan setir saat aquaplaning terjadi.
Karena begitu ban mendapatkan traksi kembali, Arah mobil akan langsung mengikuti setir, dan bisa hilang kendali.
Baca Juga: Kenapa Mobil LCGC Oli Mesinnya Gak Boleh Pakai Oli Kental, Ini Penyebabnya