"Mobil saya katanya mau dibawa (dijual ke penadah) ke Tanjung Priok, untung ketahuan sama warga," kata Jabat.
Setelah gagal kabur menggunakan Avanza, Fauzan keluar dan berlari ke arah jalan raya.
Padahal, pagar di ujung jalan sedang ditutup. Di sana pun ada sebuah pos RW yang sedang dijaga warga dan anggota TNI/Polri, yakni Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Saat warga yang sudah mengejar dari pertigaan berhasil menyusul Fauzan, pelaku dibogem dan dibawa ke lokasi Avanza berada.
Ia kembali menjadi bulan-bulanan warga sebelum diamankan ke pos RW.
Jabat sempat menghampiri, bermaksud untuk menanyakan alasan pencurian itu.
"Dia jawabnya enggak tahu. Dia juga bingung, kenapa ambil mobil saya," ujar Jabat.
"Saya kurang tahu juga apakah dia (benar-benar) linglung atau enggak aslinya. Tapi kalau menurut saya sih, enggak linglung," lanjut dia.
Sebab, rupanya Fauzan sudah dua kali mencuri. Dalam dua aksi itu, ia mencuri motor di Jakarta Utara.
Hal itu pun telah diakuinya di pos RW.
Pada saat yang sama, Fauzan pun mengakui bukan warga Tanjung Priok seperti yang sebelumnya disebutkan.
Ia adalah warga Rawasari, Jakarta Utara. Ini pun selaras dengan data pada KTP-nya.
Beruntung, pada saat Fauzan beraksi untuk yang ketiga kalinya, warga sukses menggagalkannya.
"Ini sudah ketiga kalinya dia beraksi. Semua orang menganggap dia (Fauzan) linglung. Tapi kalau linglung, kenapa bisa beraksi tiga kali?" ujar dia.
"Nah, kali ini ketahuan. Menurut saya, linglung itu dia acting. Berlagak saja itu," lanjut Jabat.
Avanza milik Jabat memang selamat dari tangan penadah di Tanjung Priok.
Namun, kondisinya ringsek dan tidak bisa digunakan.
Bahkan, bumper tercabut dan ada beberapa bagian mesin yang menyatu karena rusak.
"Kondisi mobil masih hidup, bisa distarter tapi enggak bisa jalan. Jadi, dipindah dengan cara didorong. Kerugiannya Rp 15 jutaan akibat kerusakan ini," pungkas Jabat.
Saat ini, pelaku masih berada di Polsek Pulogadung untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca Juga: Makelar Joglo Haus Duit, Uang DP Ditilep, Avanza Orang Digadai Rp 20 Juta