Pasutri Mengaku Ditipu Deka Reset, Niat Liburan Naik Toyota Vios Eks Taksi Gagal Total

Irsyaad W - Selasa, 26 Maret 2024 | 09:00 WIB

Proses pengecatan Toyota Vios Limo eks Taksi garapan Deka Reset (Irsyaad W - )

Pada 2 Februari 2024, Fathin akhirnya mendatangi Deka Reset tanpa sang suami.

Saat itu dirinya sudah mencurigai bahwa ada yang tidak beres dengan showroom mobil bekas eks taksi itu.

"Di situ saya bertemu dengan adminnya, mereka sudah kelihatan gelagatnya aneh. Mereka pada saat itu bilang kalau memang tidak sabar bisa mengajukan refund. Sebetulnya itu solutif dari mereka, tapi dari kami memang butuh mobilnya saja, tidak mau refund," tutur Fathin.

"Akhirnya saya bilang ganti unit saja yang ready," kata Fathin.

Pihak Deka Reset pun mengabulkan keinginan Fathin untuk mengganti Vios gen 2 dengan unit yang ready yakni Toyota Etios Liva 2013 dengan banderol Rp 55 juta.

"Mereka menjanjikan mobil itu ready seminggu. Etios itu dijual Rp 55 juta, kami harus tambah (uang), tetapi pembayarannya ketika mobil sudah ready," ucap Fathin.

Selang sepekan, dua pekan, hingga lewat satu bulan tidak ada kejelasan. Pihak Deka Reset 888 masih menggunakan ritme yang sama, beralasan bahwa mobil masih dalam proses pengerjaan.

Abdul Aziz Masindo/Otoseken.id
Proses pengecatan Toyota Vios Limo garapan Deka Reset

Akhirnya, Fathin bersama suami pun meminta bantuan rekan mereka yang memang mengerti soal hukum.

Ia membuat perjanjian dengan pihak Deka Reset untuk mengembalikan uang pembelian mobil sebesar Rp 40 juta.

"Nota di awal yang Deka Reset buat, kalau mau refund itu harus ada tiga kali termin. Nah, itu celahnya mereka untuk cicil, dan malah cuma dibayar sekali dua kali, abis itu hilang," ucap Fathin.

"Akhirnya pada 10 Maret 2024, kita buat perjanjian minta di-refund 100 persen, dan kita beri jatuh tempo tiga hari untuk mereka membayar," kata Fathin.

Saat jatuh tempo pada 13 Maret 2024, Fathin menghubungi manajer Deka Reset untuk menagih pembayaran, namun tidak dapat dihubungi.

Fathin pun mendatangi showroom Deka Reset , tetapi para pekerja yang berada di situ mengatakan bahwa sang manajer sedang pergi keluar kota.

Fathin mengaku sudah melaporkan perihal masalah ini kepada pihak kepolisian, bersama dengan investor dan para korban penipuan lainnya yang diduga mencapai 104 orang dengan total uang berjumlah Rp 16 miliar.

"Hari Kamis (21/3/24), dari info yang saya dapat, salah satu investor sudah sempat menangkap Deka. Tapi setelah di mediasi, polisi bilang kalau Deka ditangkap tidak akan bisa ganti rugi, sampai akhirnya dilepaskan, namun tetap dipantau oleh pihak investor dan kepolisian," kata Fathin.

Setelah dari kantor polisi, Deka bersama investor menuju ke showroom.

Namun, saat itu Deka diketahui berhasil kabur dengan cara memanjat tembok. Dan sampai saat ini belum ada kabar mengenai keberadaan Deka.

"Menurut update per Jumat (24/3/24), pihak Deka Reset, karyawan, manager, istri Deka, hari ini ke polsek, mereka melaporkan diri. Menjadi saksi, karena mereka juga merasa ditipu, tetapi belum bisa dipastikan hingga besok pagi," ucap Muhammad Nur Ali, suami dari Fathin.

Hingga berita ini diturunkan, Fathin dan Ali masih menunggu update dari pihak kepolisian terkait keterangan dari pihak Deka Reset.

Adapun untuk Deka sendiri sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.

Baca Juga: Bengkel Jual Beli Mobil Unit Bekas Taksi di Bekasi Disudutkan, Ini Penyebabnya