Ayla Ghaib lari 180 Km/jam, Tenaga Naik Drastis Tanpa Oprek Mesin, Rahasia Dibongkar

Panji Nugraha - Sabtu, 30 Maret 2024 | 20:00 WIB

Daihatsu Ayla bisa lari hingga 180 km/jam (Panji Nugraha - )

Otomotifnet.com - Tenaga Daihatsu Ayla 1.2 naik drastis, trik ini bisa dilakukan bagi Anda yang merasa performa Ayla masih kurang nendang, rahasia dibongkar disini.

Trik ini tidak menyentuh komponen mesin sama sekali, bahkan tanpa korek atau porting polish saluran masuk dan buang, ini yang dibilang ghaib.

Yang pertama bisa dilakukan adalah dengan mengganti saluran exhaust yang lebih plong, atau minimal custom header-nya. 

Ditambah aplikasi filter udara aftermarket yang juga lebih plong, modif sistem breather, pasang grounding wire atau komponen pendongkrak tenaga lainnya.

Seperti diterapkan Bachtiar Afandi pada Daihatsu Ayla 1.2 2017 bertransmisi manual miliknya.

Hasilnya maknyus sob, membuat LCGC Daihatsu milik punggawa bengkel motor Afandi Motor Sport (AfMoS) di Jl. Ciledug Raya, Pertukangan Utara, Jakarta Selatan, ini sanggup mencapai top speed 180 km/jam di spidometernya.

Karena masih belum puas juga, ia kemudian coba jajal mengganti throttle body (TB) bawaan Ayla 1.2, pakai punya Xenia 1.3.

Dengan tujuan agar asupan udara yang masuk ke intake jadi lebih banyak, lantaran diameter TB milik Xenia 1.3 lebih besar dibanding bawaan Ayla 1.2.

Dok. Otomotif
Diameter luar TB Xenia 1.3 (kiri) lebih gede 5 mm dibanding aslinya Ayla 1.2

“Ternyata bentuknya mirip, hanya beda di sistem pendingin TB. Di Ayla enggak ada. Pemasangannya langsung plek, tidak ada yang diubah sama sekali, bahkan soket TPS sama persis. Kan sama-sama mesin berkode NR,” jelasnya dikutip dari tabloid Otomotif.

Tapi memang harus sedikit melakukan PnP dalam tanda kutip, saat memasang karet boot dari filter menuju TB.

“PnP juga namanya, tapi yang ini artinya Paksa n Paksa, hahaha…. Kalau dudukan bawahnya sih sama plek,” candanya.

Pasalnya, TB milik Xenia 1.3 ini kata Afandi diameter corong luarnya 55 mm, sedangkan bawaan Ayla 1.2 hanya 50 mm.

Sementara diameter bagian dalamnya terukur 50 mm, atau lebih besar 4 mm dari bawaan Ayla 1.2.

Makanya karet boot yang ke TB mesti agak dipaksa masuk ke corong TB Xenia 1.3 yang diameternya lebih besar 5 mm itu.

“Tapi enggak susah kok masukin karet boot-nya, karena cukup fleksibel,” yakin pria kelahiran Agustus 1975 ini. 

Namun ia menyarankan langkah penggantian TB ini bila ingin hasilnya lebih maksimal lagi, dibarangi dengan melakukan remap ECU.

Hal ini guna menyesuaikan debit bahan bakar yang disemprot, plus timing semprotannya.

Toh kini mulai banyak bengkel umum yang menawarkan jasa remap ECU.

Dok. Otomotif
Hasil pengukuran akselerasi menggunakan aplikasi berbasis GPS antara TB standar Ayla 1.2 dan TB Xenia 1.3

“Karena waktu gue coba tes akaselerasinya, memang catatannya waktunya lebih cepat 0,4 detik saat mencapai 0 – 100 km/jam,"

"Tapi waktu gue cek hasil pembakaran di busi, terlihat agak putih yang menandakan pembakaran di putaran atas jadi kekeringan,” ulasanya.

Bahkan ketika Afandi coba mengakalinya dengan mengganti injector Ayla-nya itu pakai punya mobil yang cc-nya sedikit lebih gede, tetap saja warna pembakaran di busi belum menunjukkan hasil yang ideal.

“Maklum, LCGC kayak gini kan ECU-nya pasti disetting untuk irit. Buktinya waktu gue coba ukur air fuel ratio (AFR)-nya pakai alat yang dicolok ke OBD, saat langsam AFR-nya ada di angka 14,7:1. Sementara di putaran tengah ke atas, naik di angka 17-an. Jelas kekeringan ini, mau tak mau mesti remap ECU,” tukasnya.

Dok. Otomotif
Bachtiar Afandi, pakai TB Xenia 1.3 agar asupan udara yang masuk ke ruang bakar Ayla lebih banyak

Baca Juga: Di Luar Nalar, Ayla Ini Bisa Lari 180 km/Jam, Rahasianya Dibongkar