Banyak Yang Belum Tahu, Ini Kelebihan Pelek Reli Model Piring

Ferdian - Minggu, 21 April 2024 | 19:30 WIB

Ilustrasi. Pelek racing model piring ternyata punya kelebihan tersendiri (Ferdian - )

Otomotifnet.com - Enggak cuma adu keren aja, ada kelebihan pelek reli model piring.

Seperti diketahui, pada sekitar tahun 1980 sampai 1990-an, pasti beberapa mobil memakai pelek dengan desain menutup

Pelek model menutup ini kerap terdapat di mobil balap reli atau turing seperti DTM atau BTCC.

Pada masanya, pelek dengan desain blok seperti ini menjadi favorit karena punya beberapa keunggulan.

Sebut saja seperti velg DTM, OZ Ruote, Compomotive TH1, Bridgestone DTM, dan sebagainya.

Perlu diketahui, pelek yang akrab disebut pelek model ‘piring’ ini dibuat dengan tujuan mengejar aerodinamika dan performa.

Desain menutup dan rata pada permukaan pelek bagian depan mempunyai fungsi “Untuk mengalirkan angin secara cepat, jadi enggak menghambat,” ucap Advan Nov Agung yang juga pembalap reli di tim Advan Rally Team.

Mobil balap BTCC Toyota Carina menggunakan pelek model piring

Ini dari segi aerodinamika, sedangkan kisi-kisi yang terdapat antara bibir dan bagian tengah pelek, mempunyai peran meningkatkan performa rem.

Caranya dengan menyedot udara dingin dan mengeluarkan udara panas.

Hal ini sangat berguna untuk membantu pengereman, “Karena membantu pendinginan rem jadi lebih cepat,” ucap Deje dari gerai pelek Auto Distro, Panglima Polim, Jakarta Selatan.

“Biasanya bagian tengah pelek sedikit lebih cembung dari bibir pelek, nah itu tujuannya untuk memasukkan dan mengeluarkan udara,” tambah Deje dikutip dari GridOto.

Salah satu sifat udara adalah, udara yang bergerak punya tekanan lebih rendah daripada udara diam.

Dan udara selalu bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Udara bergerak inilah yang menjadi angin dan terasa lebih sejuk, prinsip ini dipakai sistem kerja velg ‘piring’.

Menghisap udara bergerak dari luar pelek ke bagian dalam pelek, menciptakan perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar pelek.

Tekanan udara di bagian luar lebih rendah dibandingkan bagian dalam pelek yang dekat dengan kaliper dan cakram rem.

Sehingga udara bergerak ke tekanan lebih rendah, yang artinya hawa panas di rem bergerak mencari tekanan udara yang lebih rendah.

Hawa panas tersebut disalurkan melalui kisi-kisi yang terdapat di pelek piring tadi. 

 Baca Juga: Begini Cara Mengukur PCD Pelek Mobil Yang Benar, Gak Asal Nebak