Belum Semua Paham, Ini Alasan Ada Pelek Mobil Rally Berbentuk Piring Jari-jari

Irsyaad W - Kamis, 25 April 2024 | 10:30 WIB

Pelek rally legendaris nih! (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Pelek mobil rally rata-rata berbentuk piring jari-jari.

Belum semua paham, desain tersebut ternyata ada manfaatnya.

Kalau melihat mobil rally sekitar tahun 1980 sampai 1990-an, pasti beberapa mobil menggunakan pelek dengan desain menutup.

Pelek model menutup ini kerap terdapat di mobil balap rally atau turing seperti DTM atau BTCC.

Pada masanya, pelek dengan desain blok seperti ini menjadi favorit karena punya beberapa keunggulan.

Sebut saja seperti velg DTM, OZ Rally Route, Compomotive TH1, Bridgestone DTM dan sebagainya.

Ternyata pelek yang akrab disebut pelek model 'piring' ini dibuat dengan tujuan mengejar aerodinamika dan performa.

Kyn/Otomotifnet
Suzuki Baleno Hatchback pakai pelek Compomotive TH1 ini pelek rally paling legendaris

Desain menutup dan rata pada permukaan pelek bagian depan mempunyai fungsi "Untuk mengalirkan angin secara cepat, jadi enggak menghambat," ucap Advan Nov Agung yang juga pembalap rally di tim Advan Rally Team.

Ini dari segi aerodinamika, sedangkan kisi-kisi yang terdapat antara bibir dan bagian tengah pelek, mempunyai peran meningkatkan performa rem.

Caranya dengan menyedot udara dingin dan mengeluarkan udara panas.

Hal ini sangat berguna untuk membantu pengereman, "Karena membantu pendinginan rem jadi lebih cepat," ucap Deje dari gerai pelek Auto Distro, Panglima Polim, Jakarta Selatan.

"Biasanya bagian tengah pelek sedikit lebih cembung dari bibir pelek, nah itu tujuannya untuk memasukkan dan mengeluarkan udara," tambah Deje lagi. 

Salah satu sifat udara adalah, udara yang bergerak punya tekanan lebih rendah daripada udara diam.

Serta udara selalu bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Kyn/Dok. OTOMOTIF
Pelek DTM berdiameter 16 inci, dicat silver dan dilabeli OZ Racing

Udara bergerak inilah yang menjadi angin dan terasa lebih sejuk, prinsip ini dipakai sistem kerja ve pelek 'piring'.

Mengisap udara bergerak dari luar pelek ke bagian dalam pelek, menciptakan perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar pelek.

Tekanan udara di bagian luar lebih rendah dibandingkan bagian dalam pelek yang dekat dengan kaliper dan cakram rem.

Sehingga udara bergerak ke tekanan lebih rendah, yang artinya hawa panas di rem bergerak mencari tekanan udara yang lebih rendah.

Hawa panas tersebut disalurkan melalui kisi-kisi yang terdapat di pelek piring tadi. 

Baca Juga: Pelek Rally Bikinan Indonesia Ini Berstandar Jepang, Segini Harganya