Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan untuk menelusurinya, polisi tengah memeriksa ponsel milik Brigadir RAT.
Penyidik, kata dia, akan menitikberatkan mengenai isi percakapan antara korban dan istrinya, Novita Husain di ponsel tersebut.
"Kami fokus mendalami isi HP milik korban, khususnya SMS antara istri dan korban," kata AKBP Bintoro dalam keterangannya di Jakarta, (29/4/24) disitat dari KompasTV.
Kendati demikian, ia enggan membeberkan isi percakapan antara korban Brigadir RAT dengan istrinya Novita.
Ia hanya mengatakan pihaknya akan menjelaskan secara rinci terkait insiden bunuh diri tersebut dalam konferensi pers yang rencananya akan digelar, (29/4/24).
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal sebelumnya mengatakan, pihaknya menduga peristiwa bunuh diri yang dilakukan Brigadir RAT karena masalah pribadi.
Namun, untuk memastikan dugaan tersebut, penyidik kepolisian bakal memeriksa saksi dari pihak keluarga. Tak terkecuali istri dan kerabat korban.
"Untuk motif dia bunuh diri masalah pribadi. Itu masih kita dalami kepada istri, kerabat, dan keluarga," ujar Kombes Ade Rahmat.
Adapun Novita Husain, istri Brigadir RAT, mengungkapkan suaminya sempat cerita soal pekerjaan kepadanya sebelum tewas mengakhiri hidup.
Novita mengatakan suaminya tersebut sempat mengaku tidak nyaman bekerja di tempatnya saat ini.
"Lewat telepon, almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ," kata Novita, dalam keterangannya, (27/4/24).
Meski demikian, Ia mengaku tak tahu persis maksud dari ucapan suaminya tersebut.
"Saya juga tidak tahu maksudnya apa," ujarnya.
Adapun menurut penjelasan Novita, Brigadir RAT pamit ke Jakarta untuk menjadi ajudan dari seorang polwan.
"Ke Jakarta katanya menjadi ajudan. Saya tahu bosnya itu polwan yang bawa dia ke Jakarta," tuturnya.