Padahal unit yang akan dijual di Indonesia adalah Peugeot 206 yang pakai mesin 4-silinder 1.400 cc (90 dk/5.500 rpm dan torsi 115 Nm/2.600 rpm) dengan transmisi manual atau otomatis.
Ada sekitar 10 unit Peugeot 206 1.600 cc A/T yang masuk ke Indonesia, kabarnya mobil-mobil ini dijual dengan cara dilelang oleh pihak AFM.
Nah, Peugeot 206 1.4 M/T ini dijual dengan harga Rp 150.000.000 sedang yang A/T Rp 165.000.000 on-the road DKI Jakarta.
Eh ternyata, peminatnya banyak banget, di satu dealer antrean indennya bisa sampai 50-60 pembeli yang sudah kasih DP Rp 10 juta.
Larisnya Peugeot 206 salah satunya karena hatchback anyar yang punya desain segar saat itu.
Apalagi segmen mobil hatchback di Indonesia pada tahun 2000 itu minim pesaing banget.
Soalnya, dua raksasa Jepang (Toyota dan Honda) lagi asyik menyiapkan sedan terjangkau untuk pasar Indonesia, yaitu Toyota Vios dan Honda City.
Plus ditambah efek sukses Peugeot 206 di kejuaraan reli dunia WRC yang meraih dua gelar juara dunia reli (2000-2001) dan juara dunia manufaktur reli (2000, 2001, dan 2002).
Larisnya penjualan Peugeot 206 versi CBU ini membuat AFM memutuskan untuk merakit mobil ini di Indonesia (CKD, Completely Knocked-Down).
Penjualan Peugeot 206 mulai goyah ketika Honda Jazz meluncur pada 2004 dan Toyota Yaris meluncur di Indonesia pada 2006.
Makin parah karena ketika kedua mobil itu meluncur, Peugeot 206 sudah mulai masuk masa pensiun.
Sayangnya, penggantinya yang dikasih nama Peugeot 207 meluncur di Indonesia pada 16 Maret 2007 penjualannya jeblok.
Utamanya karena pada saat meluncur harga Peugeot 207 itu melambung tinggi, ia lebih mahal Rp 40 juta dibanding Peugeot 206.
Baca Juga: Peugeot Stop Penjualan Di Indonesia, Begini Nasib Layanan Purna Jualnya