Otomotifnet.com - Air radiator atau coolent jadi salah satu fluida pada mesin mobil yang wajib diganti, tak hanya ditambah bila kurang.
Dengan mengganti air radiator secara rutin, saat air ini bersirkulasi kinerjanya tetap terjaga dan mencegah mesin overheat.
Kira-kira berapa lama kita harus mengganti air radiator mobil?
Jadwal ganti air radiator mobil diterangkan oleh Roni Agung, Service Manager bengkel resmi Astra Peugeot Cilandak Jakarta Selatan.
Dirinya menyebutkan jadwal ganti air radiator dilakukan setiap 100.000 km.
"Berdasarkan data servis air radiator dilakukan penggantian setiap 100.000 km atau 5 tahun," sebut Roni dikutip dari GridOto.
Tapi jadwal ganti air radiator ini bersifat situasional.
Karena ini juga dipengaruhi oleh beban kerja mesin mobil hingga interval pemakaian mobil.
"Setiap servis berkala akan dilakukan pengecekan air radiator, diganti jika dibutuhkan," ujar Roni.
"Jika tidak diganti air radiator lama-lama mengalami penurunan fungsi dan tidak bisa menjaga temperatur mesin secara maksimal," terangnya.
Air radiator yang lama tidak diganti bisa memicu sejumlah masalah.
"Air radiator yang ada aditif dan glikolnya bisa terdegradasi sehingga menimbulkan endapan yang menyebabkan penyumbatan pada sirkulasi sistem pendinginan mesin," jelas Arief Hidayat, CEO PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group).
Bersamaan bagian dalam radiator berpotensi mengalami karat.
"Hilangnya aditif antikarat membuat radiator rentan berkarat karena coolant pakai water base yang menyebabkan oksidasi jika tidak ada antikarat," ungkap Arief.
"Mesin juga bisa lebih mudah overheat karena dari penyumbatan atau kebocoran akibat karat dari air radiator yang tidak diganti," imbuhnya.
Baca Juga: Sebaiknya Dihindari, Cover Radiator Model Begini Bisa Bikin Mesin Overheat