Otomotifnet.com - Bikin penasaran, Swedia jadi satu dari banyak negara yang tingkat kematian karena kecelakaan lalu lnitas terendah di dunia.
Dikutip dari Statista, kematian di jalan raya di Swedia sudah berkurang lebih dari setengahnya dalam periode 2006 hingga 2020.
Angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas terendah di Swedia tercatat pada 2020, cuma sebanyak 206 jiwa.
Kesuksesan ini tak lepas dari program Vision Zero yang dicetuskan oleh mantan Kepala Keselamatan Jalan Raya untuk Administrasi Jalan Swedia, Claes Tingvall.
Swedia mulai mengajukan program ini pada 22 Mei 1997 dalam RUU 1996/95:137, dilansir dari BBC.
Program ini dijalankan dengan melakukan pendekatan keselamatan jalan raya jangka panjang untuk mencapai target nol kasus kematian akibat kecelakaan.
Tingvall bekerja sama dengan berbagai ahli dari latar belakang yang berbeda untuk mengembangkan proyek ini.
Tak hanya di Swedia, program ini juga diterapkan di beberapa negara lainnya, seperti Inggris, Georgia, Kolombia, Amerika Serikat, hingga India.
Pada 2016-2019 prorgam ini sukses menurunkan angka kecelakaan lalu lintas sebesar 14 persen di Bogota, Kolombia. Intervensi Vision Zero yang diterapkan, termasuk mengurangi kecepatan dan menyediakan zona sekolah aman.
Dilansir dari Kompas.com, Vision Zero didasari pada tanggung jawab perancang transportasi pada pemeliharaan sistem jalan raya.
Sementara itu, pengendara diharapkan mengemudi secara bertanggung jawab dan mengikuti peraturan.
Dalam program ini, secara etika dikatakan “tidak etis” apabila seorang pengemudi meninggal tidak hanya karena kelalaiannya, melainkan ada faktor sistem jalan raya yang menyebabkannya.
Artinya, para pejabat harus membuat jalan menjadi aman bagi warga yang melakukan kesalahan di jalan raya.
Selain itu, program tersebut juga menekankan pada pentingnya pertolongan pertama saat kecelakaan yang dapat lebih cepat menyelamatkan seseorang.
"Para profesional harus memastikan bahwa orang normal, yang melakukan kesalahan normal, tidak menyebabkan mereka 'bunuh diri' atau 'membunuh orang lain'," ungkapnya.
Salah satu tindakan utama yang diambil dari Vision Zero adalah melakukan investigasi internal terhadap setiap tabrakan fatal di jalan raya Swedia bersamaan dengan investigasi kriminal.
Salah satu hasil dari program Vision Zero yang terkenal adalah menggunakan jalur 2+1, dengan sebuah penghalang di tengahnya.
Pada awal percobaan, jumlah kecelakaan justru meningkat. Namun, tidak banyak orang yang meninggal karena terdapat penghalang.
Tingvall juga pernah dihadiahi kue oleh seorang wanita karena merasa “berhutang nyawa” pada penghalang baru yang ia pasang.
Wanita tersebut memang menabrak penghalang, namun ia tidak menabrak pengemudi lain yang sedang melintas.
Selain itu, ia juga meminjam sistem bundaran.
Walaupun kecelakaan terjadi lebih sering, dampak yang ditimbulkan tidak separah ketika di persimpangan.
Bundaran akan membuat mobil dan kendaraan lain bergerak perlahan dan searah, sehingga akibatnya tidak terlalu fatal.
Sistem ini kemudian dibawa ke Australia pada 1998, diadopsi sebagai bagian dari strategi keselamatan jalan raya di Uni Eropa, dan digunakan di lebih dari 50 kota di Amerika Serikat.
Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Alasan Korban Kecelakaan Dilarang Sita SIM Atau STNK Pelaku