“Jika ada misal odometer dimundurin, bisa membandingkan antara di mobil dengan di buku service," ungkapnya.
Soal akal-akalan memundurkan odometer ini bukan perkara yang sederhana.
Dampak memanipulasi informasi penting ini, terkait dengan keselamatan berkendara.
Bayangkan mobil yang seharusnya sudah ganti komponen karena secara jarak sudah lewat.
Tapi karena odometernya diatur atau dibuat mundur, dianggap konsumen baru dan masih aman padahal bisa bahaya.
Ia mengingatkan konsumen yang mengincar mobil bekas, jangan ragu menanyakan keberadaan buku service ini.
Sebab, jaringan bengkel Honda tidak bisa memberikan data mengenai riwayat mobil apabila bukan diminta oleh pemiliknya.
"Karena kami beranggapan data riwayat mobil itu pribadi, jadi pemiliknya yang harus meminta," ungkap Arvi.
Di zaman teknologi ini menurut Arvi, konsumen Honda sudah dimudahkan untuk download aplikasi honda e-care.
Aplikasi ini lengkap memuat riwayat mobil, kapan service dan interaktif.
"Jadi konsumen bisa gunakan aplikasi ini. Jadi kalau mobil mau dijual tinggal kasih saja info dari aplikasi itu," ungkapnya.
Baca Juga: Harus Tahu, Inilah Dampak Salah Pilih Minyak Rem Mobil Beda DOT