Mobilio yang diambil para korban ternyata terparkir di halaman rumah seorang warga bernama Aris.
Aris mengaku bahwa Mobilio yang diambil para korban, ia pinjam dari temannya.
Namun, Aris tak menyangka Mobilio tersebut mengakibatkan BH tewas dan teman-temannya mengalami luka akibat dihakimi warga.
"Itu bukan mobil saya. Saya cuma pinjam," kata Aris dikutip dari Kompas.com, (6/6/24).
Ia mengaku, kunci Mobilio berada di dalam rumah Aris, ketika dibawa oleh BH dan temannya.
Aris mendapat informasi para korban membawa Mobilio yang ia pinjam sekitar pukul 13.00 WIB, (6/6/24).
Berawal dari situ, BH dan teman-temannya diteriaki maling dan dianiaya hingga bos rental mobil ini meregang nyawa.
Menurut adik BH bernama Hariyanto, bos rental mobil tewas di Pati adalah tulang punggung keluarga.
Rental mobil yang dijalankan BH menjadi sumber penghasilan untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya.
Anak pertama BH sedang berkuliah, anak kedua sudah SMA, dan anak ketiga akan masuk ke SMA.
Bisnis rental mobil yang dijalankan korban berada di kediamannya di Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Hariyanto menuturkan bahwa BH sudah menjalankan bisnis rental mobil sejak 2010.
Namun, perjalanannya ke Pati untuk menjemput mobil rental yang tak kunjung dikembalikan berujung maut.
"Sekarang anak-anaknya kehilangan sosok ayah penopang keluarga," ujar Hariyanto dikutip dari Kompas.
Atas insiden pengeroyokan bos rental mobil tewas di Pati, ia bersama keluarga meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus ini dan pelaku dihukum seadil-adilnya.
Baca Juga: Sigra Dibakar Massa Brutal di Pati, Empat Terkapar Perkara Mobilio Rental