Otomotifnet.com - Kasus terbunuhnya bos rental mobil di desa Sumbersoko, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah memanas.
Polisi menetapkan tiga orang jadi tersangka.
Diketahui, peristiwa terjadi (6/6/24) siang, ketika Honda Mobilio yang disewa tak dikembalikan lalu sang pemilik, BH, bersama teman-temannya datang untuk mengambil./
Nahas, justru mereka diteriaki maling oleh warga lalu dikeroyok.
Melansir Antara, tiga tersangka pengeroyokan bos rental mobil tewas di Pati adalah EN (51), BC (37), dan AG (34).
"Biarlah polisi yang menangani kasus hukum tersebut," ujar Plt Kasi Humas Polresta Pati, Ipda Muji Sutrisna saat mengingatkan masyarakat agar tidak main hakim sendiri.
Sebelum dikeroyok, BH bersama teman-temannya mengikuti GPS yang terpasang di Honda Mobilio rentalnya.
Hasil penelusuran lokasi menggunakan GPS menunjukkan, Mobilio milik BH yang dirental berada di Desa Sumbersoko.
BH kemudian turun dari Daihatsu Sigra yang ditumpangi bersama teman-temannya dan membuka Mobilio menggunakan kunci cadangan.
Saat itu, aksi yang dilakukan BH dikira oleh warga sebagai pencurian sehingga para korban diteriaki sebagai maling.
Warga desa memukuli para korban dan membakar Sigra yang mereka tumpangi.
Buntut peristiwa tersebut, pelaku pengeroyokan berinisial EN dan BC ditetapkan sebagai tersangka, (8/6/24).
Sementara AG baru ditetapkan sebagai tersangka, (9/6/24).
Pengeroyokan yang dilakukan ketiga tersangka menyebabkan bos rental mobil asal Jakarta berinisial BH tewas dan tiga temannya luka-luka.
Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol Muhammad Alfan mengatakan, EN dan BC awalnya melihat para korban membawa Mobilio yang terparkir dari rumah tetangganya.
Tersangka menganggap Mobilio yang dibawa para korban adalah milik tetangga mereka.
Sontak, para tersangka mengejar Mobilio yang dibawa BH bersama ketiga temannya.
Para tersangka kemudian menghentikan Mobilio dan Sigra tersebut lalu menarik para korban keluar dari kendaraan.
Para korban kemudian dipukuli dan ditendang oleh tersangka dan mengundang warga lain untuk ikut-ikutan melakukan penganiayaan.
"Kami sudah memeriksa saksi sebanyak enam orang, beberapa warga dari Desa Sumbersoko terkait dengan rangkaian peristiwa yang terjadi,” ujar Alfan dikutip dari Kompas.com.
Mobilio yang diambil para korban ternyata terparkir di halaman rumah seorang warga bernama Aris.
Aris mengaku bahwa Mobilio yang diambil para korban, ia pinjam dari temannya.
Namun, Aris tak menyangka Mobilio tersebut mengakibatkan BH tewas dan teman-temannya mengalami luka akibat dihakimi warga.
"Itu bukan mobil saya. Saya cuma pinjam," kata Aris dikutip dari Kompas.com, (6/6/24).
Ia mengaku, kunci Mobilio berada di dalam rumah Aris, ketika dibawa oleh BH dan temannya.
Aris mendapat informasi para korban membawa Mobilio yang ia pinjam sekitar pukul 13.00 WIB, (6/6/24).
Berawal dari situ, BH dan teman-temannya diteriaki maling dan dianiaya hingga bos rental mobil ini meregang nyawa.
Menurut adik BH bernama Hariyanto, bos rental mobil tewas di Pati adalah tulang punggung keluarga.
Rental mobil yang dijalankan BH menjadi sumber penghasilan untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya.
Anak pertama BH sedang berkuliah, anak kedua sudah SMA, dan anak ketiga akan masuk ke SMA.
Bisnis rental mobil yang dijalankan korban berada di kediamannya di Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Hariyanto menuturkan bahwa BH sudah menjalankan bisnis rental mobil sejak 2010.
Namun, perjalanannya ke Pati untuk menjemput mobil rental yang tak kunjung dikembalikan berujung maut.
"Sekarang anak-anaknya kehilangan sosok ayah penopang keluarga," ujar Hariyanto dikutip dari Kompas.
Atas insiden pengeroyokan bos rental mobil tewas di Pati, ia bersama keluarga meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus ini dan pelaku dihukum seadil-adilnya.
Baca Juga: Sigra Dibakar Massa Brutal di Pati, Empat Terkapar Perkara Mobilio Rental