"Sepanjang ngekor saya berusaha jaga jarak dan memastikan roda bus masih terlihat oleh saya agar tidak terlalu mepet. Cuma ya kadang2 busnya ngerem, jadi harus ngerem jg dan jarak jadi mepet. Tapi dijaga lagi supaya gak terlalu dekat," ungkap pengunggah.
Ia menerangkan, kecepatan mobil yang ia kemudikan saat mengekor di belakang bus antara 80-100 kilometer per jam.
Beruntung, kata dia, bus di depannya melaju dengan baik, tidak sering mengerem dan berpindah-pindah jalur.
Pengunggah yang bernama Daniel itu pun menekankan, hal yang ia lakukan hanyalah sebuah percobaan.
"Btw gw ga menyarankan ngekor di belakang bus ya. Ini hanya percobaan,” tulis dia.
Lantas, benarkah mengekor bus membuat pemakaian bensin jadi lebih hemat?
Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jayan Sentanuhady membenarkan berkendara di belakang bus memang bikin irit bensin.
"Iya (betul), apalagi mengikuti di belakang mobil besar," ujar Jayan saat dihubungi,(12/6/24) melansir Kompas.com.
Hal tersebut karena tekanan aerodinamis atau aliran udara dari depan mobil menjadi lebih kecil karena adanya bus di depannya.
Kemudian, pada gilirannya, membuat kerja mesin mobil menjadi lebih ringan dibandingkan jika tidak mengekor di belakang bus.
Meski demikian, kata dia, mengekor di belakang bus sangat bahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan.
Bahaya tersebut yakni bus tersebut sewaktu-waktu dapat mengerem mendadak.
Sementara mobil di belakangnya tidak punya jarak waktu untuk mengerem secara dadakan dan akhirnya tabrak belakang.
Aksi tersebut juga berbahaya jika sewaktu-waktu bus berpindah jalur untuk menghindari lubang atau sesuatu di depannya.
Karena bidang pandangnya sempit, pengemudi mobil di belakangnya tidak mengetahui lubang tersebut dan akhirnya menghantamnya.
"Itu berbahaya dan tidak direkomendasikan. Bahayanya banyak," ungkap Jayan.
Oleh karena itu, sebaiknya melakukan cara lainnya untuk menghemat penggunaan bensin saat berkendara.
Cara menghemat bensin tersebut yakni seperti berkendara tidak terlalu kencang dan mempertahankan kecepatan secara konstan.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Daniel Christian Tarigan, SH, MM (@danielchtarigan)
Baca Juga: Bus AKAP Punya Kode Sein Sendiri, Kalau Ngekor Jangan Ngawur