Menegangkan, Ini Cara Menjinakkan Mobil Saat Pecah Ban di Kecepatan Tinggi

Irsyaad W - Kamis, 20 Juni 2024 | 10:30 WIB

Mitsubishi Pajero Sport pecah ban hingga hantam median jalan, jadi kasus kecelakaan pertama di Tol Pekanbaru-Dumai (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Pecah ban mobil di kecepatan tinggi memang menegangkan.

Jantung serasa mau copot, tapi ada cara menjinakkan mobil agar tidak kehilangan kendali.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana beri tips-nya.

Ia mengatakan, ketika mengalami pecah ban, arah mobil akan menuju ke sisi ban yang pecah.

Jika terlambat diantisipasi pengemudi, maka mobil akan menabrak objek-objek yang ada di dekatnya.

"Kenapa bisa terbalik? Dengan posisi sudut ban terbuka saat menabrak objek, maka kondisi tersebut mudah sekali terangkat dan membuat mobil terbalik, sekali pun kecepatannya rendah," ujar Sony belum lama ini menukil Kompas.com.

Menurut Sony, jika kecepatan mobil disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan pengemudi, maka risiko pecah ban sekali pun dapat diatasi.

Secara teori, jika terjadi pecah ban, maka cukup tahan setir dengan kedua tangan ke arah depan.

Istimewa/Evi Liana
Ban bagian belakang kanan Innova Zenix Hybrid tipe Q HV CVT TSS milik akun Facebook Evi Liana yang mengalami pecah ban di jalan tol

"Hanya pada kondisi jalan arteri, perkotaan, banyak pengemudi yang tidak fokus. Misalnya sambil main HP, sehingga cara memegang kemudinya hanya satu tangan," ujarnya.

"Otomatis dalam menghadapi ban pecah tidak memiliki antisipasi yg baik," kata Sony.

Untuk itu, penting menjaga kondisi ban tetap terawat.

Sehingga, risiko terjadinya pecah ban bisa dihindari.

Menambahkan seperti pernah diulah Otomotifnet, juga hindari menginjak rem secara spontan karena mobil akan mengalami perubahan arah yang drastis dan sulit dikendalikan.

Agung Pariyana, Service Manager bengkel resmi Mazda di Bintaro Jaya Sektor VII, Tangerang Selatan peranah beri tips mengendalikan mobil saat pecah ban di kecepatan tinggi.

1. Jangan Panik

"Kalau dari banyak kejadian ban pecah biasanya diawali dengan kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi," ujar Agung.

Biasanya di kecepatan 60–120 km/jam, lalu terjadi pecah ban.

Masih kata Agung, kuncinya adalah jangan panik!

"Karena bila panik, biasanya driver akan mengambil tindakan yang salah seperti menginjak rem, sehingga menyebabkan mobil tidak bisa dikendalikan," imbuhnya.

2. Hindari Pengereman Mendadak

"Tiba-tiba ban mobil pecah merupakan momen paling krusial saat berkendara. Apalagi kalau terjadi di jalan tol dengan kecepatan relatif tinggi. Jangan lakukan rem mendadak," wanti Agung.  

Sebab ketika rem diinjak, misalnya ban depan yang pecah, maka bobot mobil akan pindah ke depan dan setir akan menarik ke arah ban yang pecah.

Dalam situasi seperti ini, mobil bisa lepas kendali, ditambah dengan pengereman terlalu keras dan ada momentum, mobil bisa terpelanting dan terbalik.

3. Tahan Arah Setir Lurus

Instagram/@portalsemarang
Suzuki Ertiga terpelanting usai pecah ban di tol Ungaran hingga tampar Wuling Confero

Kejadian ban pecah ini bisa diperkirakan dalam hitungan detik.

Tapi kita bisa kok merasakan ban mana yang pecah.

"Jika ban depan yang pecah, biasanya arah setir tidak terkendali. Oleh sebab itu harus ditahan lurus lebih kuat, karena setir akan tertarik ke arah ban yang pecah," ujar Agung.

Sementara kalau yang pecahnya ban belakang, lanjutnya, setir relatif mudah dikendalikan.

"Jika setir masih mudah dikendalikan, lepas pedal gas dan kurangi kecepatan mobil secara bertahap sambil melihat spion kiri-kanan untuk melihat keadaan sekitar," sarannya.

Tapi ingat, mau ban depan atau belakang yang pecah, tetap jangan rem mendadak ya.

4. Jangan injak pedal kopling

Untuk mobil bertransmisi manual, jauhkan kaki kiri dari pedal kopling.

Sebab jika pedal kopling diinjak, mobil malah akan meluncur deras tidak terkendali karena tidak tertahan oleh beban putaran mesin.

5. Dilarang pindah ke gigi ke netral

Efeknya sama dengan menginjak pedal kopling karena putaran ban tidak tertahan oleh putaran mesin.

Pengemudi bisa membantu mengurangi kecepatan dengan menurunkan posisi gigi.

Namun langkah ini hanya efektif jika laju mobil tidak terlalu kencang karena tidak mudah memindahkan tuas transmisi saat panik dan efeknya kurang terasa pada mobil matik.

Jika sulit, cukup pertahankan arah kemudi supaya tetap lurus ke depan.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ternyata Ini Penyebab Ban Mobil Bisa Pecah di Jalan Tol