"Kalau mem-blacklist Pati dari pengalaman teman yang pernah unitnya gak bisa diambil sampai sekarang," ujarnya.
"Kalau Magetan saya ada pengalaman mobil saya digadaikan di daerah sana," ucapnya.
"Pati baru ke up baru-baru ini, sebenarnya sudah lama itu. Alhamdulillah belum pernah digelapkan di Sukolilo. Kalau Magetan pernah," kata dia.
Pemilik rental lain di Yogyakarta, D mengatakan ada beberapa zona merah bagi pengusaha rental mobil.
"Sebenarnya tidak hanya Pati, ada daerah lain. Banyak daerah lainnya yang perlu kita waspada," ujar D.
Setelah ramai kasus di Sukolilo Pati, dia mempertimbangkan untuk mem-blacklist penyewa mobil rental dari daerah tersebut.
"Untuk saat ini secara pribadi setelah ada berita ini akan mempertimbangkan mas," katanya.
Dalam menjalankan bisnisnya, dia bertanya beberapa hal kepada penyewa mobil rentalnya.
Misalnya, domisili dan juga identitas penyewa. Jika, identitas dan domisili masuk pada zona rawan dirinya harus memutuskan apakah akan melepas unit mobil atau tidak dan harus ekstra waspada.
"Sering (tidak melepas unit), kalau daerah gak tentu kita mempertimbangkan tidak melulu dari daerah tetapi dari karakter penyewa juga," bebernya.
"Bisa dari track record dan feeling, insting. Kalau ragu ya gak dilepas," ucap dia.
Saat mendapati adanya penyewa yang berpotensi menyelewengkan unit mobil miliknya, dia pun harus ekstra waspada.
Dia akan sering memantau GPS mobil.
"Misal dia dari daerah rawan, misalnya dari Yogya ke arah Jawa Barat atau Jawa Tengah kita pantau kalau keluar dari daerah itu pasti langsung mantau GPS," jelasnya.
"Saya kebetulan orderan dari Pati itu pakai driver tidak pernah lepas kunci," kata dia.
Dia memilih untuk tidak melepas kunci jika identitas penyewa benar-benar dari daerah rawan.
Baca Juga: Maaf Warga Pati, Pengusaha Rental Mobil Kompak Ambil Keputusan Berat Ini