Rawan Kebentur, Ini Bagian-bagian Pada Mobil Hybrid yang Wajib Dicek Rutin

Ferdian - Sabtu, 29 Juni 2024 | 11:30 WIB

Ilustrasi9 mobil hybrid (Ferdian - )

Otomotifnet.com - Mobil dengan teknologi hibrida alias Hybrid Electric Vehicle (HEV) kini sudah jadi tren di pasar Indonesia.

Seiring dengan hal tersebut, penting untuk pemilik atau calon pemilik hybrid mengetahui beberapa komponen penting yang perlu dicek supaya tetap optimal.

Hal ini juga bisa jadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk membeli.

Marketing Division Head Auto2000 Nur Imansyah Tara menyampaikan, secara umum komponen yang diperhatikan sebenarnya tidak jauh berbeda dibanding kendaraan konvensional.

Mobil hybrid mengadopsi teknologi canggih untuk mobilitas sehari-hari. Tapi pemilik harus tetap memperhatikan kondisinya dengan melakukan perawatan berkala," ujarnya (26/6/2024).

Adapun komponen pertama yang harus sering dicek adalah kaki-kaki, termasuk ban.

Sebab, bagian tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan pengguna.

"Shock absorber tidak boleh ada kebocoran, termasuk karet-karet penyangga yang getas dan robek. Pastikan pula kemudi tetap dapat bekerja dengan baik tanpa kendala," kata Tara dilansir dari Kompas.com.

Radityo Herdianto/GridOto.com
Baterai milik Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid

"Lalu pastikan tekanan ban sesuai arahan pabrikan dan cek tanda keausannya. Bersihkan alur ban dari kerikil dan pastikan tidak ada yang sobek maupun benjol," tambahmya.

Salah satu hal yang sering kelewat adalah motor listrik di area kolong karena komponen tersebut akan meneruskan tenaga terus-menurus.

Artinya, memiliki kinerja yang berat, apalagi kalau mobil melewati jalan banjir atau rusak.

Bagian keempat adalah baterai hybrid itu sendiri.

Meski punya pelindung yang kuat, lokasi baterai di bawah dek penumpang cukup rawan masalah seperti terkena benturan, panas, dan air.

"Cek baterai dan rumahnya, termasuk kisi-kisi pendingin seperti milik All New Kijang Innova Zenix HEV yang berada di bawah jok penumpang depan. Jangan sampai lubang udara tersebut tertutup karena akan membuat baterai overheat," kata Tara.

Bagi mobil yang jarang digunakan, jangan hanya rutin memanaskan mobil tapi juga menjalankannya, supaya perfroma baterai tetap terjaga.

Komponen lainnya adalah rem mobil, oli mesin, radiator coolant, kabin mobil, AC mobil, serta cairan kendaraan lainnya seperti minyak kopling, air pembersih kaca, oli transmisi, dan cairan power steering hidrolis bagi mobil non-EPS.

Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Alasan Mobil Hybrid Butuh Oli Mesin Lebih Encer