Otomotifnet.com – Saat ini di Tanah Air lagi tren head unit jenis Android, karena dianggap punya fitur hiburan yang lebih banyak.
Tak heran bila kemudian banyak bermunculan produk head unit Android dengan beragam merek.
Nah, ada salah satu brand head unit yang cukup banyak digunakan masyarakat Indonesia, yakni merek Avante.
Brand ini head unit Android ini disebut-sebut sebagai sub brand dari merek terkenal asal Jepang, yakni Pioneer.
Bahkan dari pantauan Otomotifnet.com di beberapa toko online ada beberapa toko yang berani mencantumkan produk tersebut dari Pioneer.
Baca Juga: Distributor Car Audio Merek Pioneer Kini Dipegang BAPJ, Rilis 2 Produk Perdananya
Tak hanya itu, di kartu garansi head unit Avante juga dicantumkan nama Pioneer di pojok kiri atas. Benar ia produk dibawah lisensi Pioneer?
Nah, kebetulan saat acara penujukkan distributor baru Pioneer di Indonesia yang berlangsung Selasa kemarin (30/7/2024) di Jakarta, hadir beberapa perwakilan dari Pioneer Electric Asiacentre PTE. LTD.
Otomotifnet.com penasaran coba menanyakan langsung hal itu pada pihak Pioneer.
Namun jawaban yang disampaikan oleh Ronald Lee Yew Meng, General Manager Sales & Service Dept. Pioneer Electric Asiacentre PTE. LTD., sangat mengejutkan.
“Pioneer tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Avante. Brand ini bukan di bawah lisensi Pioneer,” ujar Ronald. Waduhh..
Menurut Ronald, pihaknya juga sudah meminta klarifikasi kepada pemilik brand Avante terkait hal ini.
Dan meminta semua produk Avante yang dibranding merek Pioneer yang ada di pasaran ditarik dari peredaran.
“Mereka (pihak Avante) dikasih waktu satu minggu untuk menarik produknya dari pasaran, kalau tidak pihak Pioneer akan kasih somasi,” bilang Akiong, Sales Director PT Berkat Audio Perkasa Jaya – Sumber Berkat Group, yang kini ditunjuk oleh Pioneer sebagai Exclusive Dritributor mereka di Indonesia.
Dan dari pantauan Otomotifnet.com di akun Instagram @avantecarentertainment, pada salah satu postingannya terdapat surat penyataan klarifikasi yang berkop surat dari PT Dinamika Harmoni Jaya (DHJ).
Dimana dalam isi surat tersebut tertulis pihak DHJ menyatakan bahwa telah terjadi kesalahpahaman dan kesalahan internal dari pihaknya, dimana kesalahan tersebut yaitu menyertakan kartu garansi dari Pioneer dan penggunaan stiker Pioneer.
Weleh..weleh..