Otomotifnet.com - Mesin mobil mulai rewel, sebaiknya jangan diabaikan. Bisa jadi itu gejala busi bermasalah. Ada empat tanda-tanda busi perlu diganti.
Seperti diungkap oleh Ivana Stella, selaku Product Manager PT Denso Sales Indonesia (DSIA). Pihaknya memberi perhatian khusus soal pentingnya performa busi yang optimal.
“Untuk menjaga kinerja mesin pada level tertinggi, ada 4 tanda-tanda busi perlu diganti,” ungkap Ivana, lewat pesan tertulis (27/08/2024).
1. Kinerja Mesin Melorot
Gejalanya, mesin sulit atau tidak langsung menyala saat dihidupkan. Lantaran busi tak bisa menjalankan fungsinya saat starter mobil.
Yaitu tugas busi memberikan percikan api sebagai pemicu mesin menyala. Buntutnya, timbul getaran yang berlebihan dalam keadaan diam dan gas terasa berat saat diinjak.
2. Boros Konsumsi BBM
Konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak) jadi boros, lantaran performa busi yang sudah mulai aus.
“Sehingga mengakibatkan peningkatan konsumsi BBM dan mengurangi efisiensi kendaraan,” lanjut Ivana.
3. Warna Asap Tidak Normal
Kondisi asap knalpot berwarna hitam atau abu-abu gelap dapat mengindikasi pembakaran tidak sempurna, akibat busi yang tidak berfungsi dengan baik.
Performa busi dapat dilihat dari perubahan warnanya. Jika busi berwarna gelap, ini menunjukkan adanya pembakaran yang tidak sempurna dalam ruang bakar.
Alhasil mengakibatkan asap mobil berwarna hitam. Sebaliknya, warna busi yang kemerahan atau kekuningan menunjukkan bahwa mesin sering mengalami pemanasan berlebihan.
4. Kinerja Mesin “Mbrebet”
Ketika kecepatan mesin berubah, RPM akan naik, yang berarti mesin harus bekerja lebih cepat dan busi juga harus berfungsi lebih cepat.
Jika performa busi tidak memadai, proses pembakaran bisa terganggu dan menjadi tidak sempurna saat mesin berakselerasi.
Hal ini mempengaruhi respons akselerasi jadi tersendat-sendat, atau dikenal dengan istilah mbrebet. Pertanda busi perlu diganti, jangan tunggu mesin mogok.
Baca Juga: Kandungan Lokal Hingga 80 Persen, Pabrik Denso Indonesia Ternyata Produksi Banyak Part
Denso sendiri merupakan salah satu perusahaan penjualan suku cadang aftermarket otomotif di Indonesia, yang juga memasarkan beragam produk busi unggulan.
“Kami menawarkan solusi untuk kebutuhan pengapian kendaraan yang lebih unggul, salah satunya dengan menggunakan Busi Iridium Denso,” beber Ivana, seraya merinci.
Dimana busi biasa hanya 2,5 mm. “Semakin tipis elektroda, maka pembakaran semakin sempurna,” katanya menambahkan.
Masih menurutnya, keunggulan kedua dari busi iridium Denso adalah pengapian lebih baik. Lantaran memiliki desain U-Groove yang mampu menghasilkan bola pijar lebih besar.
Ketiga, Ivana melanjutkan. “Desain yang canggih memungkinkan pembakaran bahan bakar lebih efisien, meningkatkan efisiensi kendaraan dan mengurangi emisi,” sebutnya lagi.
Baca Juga: Warga Jaktim, Mampir Denso Service Station di CMPM, Ada Layanan Bengkel Komplit
Keunggulan keempat. Soal ketahanan busi iridium Denso terhadap karbonisasi.
“Busi iridium Denso mampu mengatasi karbonisasi dengan baik, memastikan kinerja optimal mesin untuk jangka waktu yang lebih lama,” terang Ivana.
Adapun ragam pilihan busi iridium Denso, terbagi atas 3 line up produk. Hal ini dijabarkan oleh Assistant General Manager DSIA, Reinard Winardi.
Yaitu pertama busi Denso Iridium Power, berbahan material Iridium untuk akselerasi dan pengapian lebih baik dibanding busi nikel.
Rekomendasi penggantian busi Iridium Power pada mobil dan motor, umumnya di jarak tempuh 20 ribu sampai 50 ribu km. Tergantung gaya berkendara serta kondisi traffic lalu lintas.
Produk kedua adalah busi Iridium TT, yang didesain double needle. Rekomendasi penggantian busi mobil dan motor, sampai 100 ribu km.
“Rekomendasi penggantian busi Denso Iridium OE untuk mobil dan motor, sampai 100 ribu km. Tergantung gaya berkendara,” urai Reinard merinci.
Ia melanjutkan penggunaan busi Iridium Denso mampu memberikan solusi pengapian yang lebih baik, serta menghadirkan performa luar biasa, efisiensi bahan bakar, dan daya tahan lebih unggul.