Asal Pasang Aksesori Kelistrikan Pemicu Kebakaran, Ini Saran Ahlinya

F Yosi - Sabtu, 21 September 2024 | 10:30 WIB

Ilustrasi mobil terbakar (F Yosi - )

Otomotifnet.com - Problem kelistrikan menjadi perhatian bagi pemilik mobil pada umumnya.

Begitu juga yang terjadi pada mobil-mobil Eropa yang ketika memodifikasi sistem kelistrikan, biasanya pemilik mobil lakukan pemasangan produk aksesori aftermarket.

Seperti ganti atau menambah lampu-lampu, klakson, audio dan alarm.

Hanya saja dalam melakukan modifikasi yang berhubungan dengan kelistrikan, sebaiknya tidak dilakukan sembarangan.

"Sistem kelistrikan merupakan bagian paling vital untuk menjalankan semua proses kerja yang ada di kendaraan. Mulai dari penyalaan mesin, fitur keselamatan, sistem pembakaran, pengereman, pendinginan bahkan untuk media komunikasi dan hiburan, jelas Roni Agung, Kepala Bengkel Peugeot Cilandak, Jakarta Selatan.

Roni melanjutkan, jika ingin lakukan penambahan aksesori yang berhubungan dengan kelistrikan, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu ke bengkel resmi.

Banyaknya kasus kebakaran di mobil cukup menjadi perhatian. Utamanya terkait standar keamanan yang sudah diterapkan pabrikan mobil seperti halnya Peugeot.

Walaupun standar keamanan mobil terkait kelistrikan sudah baik. Akan tetapi penambahan komponen aftermarket di jalur kelistrikan yang tidak tepat, bisa berdampak terhadap timbulnya percikan api hingga terjadinya kebakaran.

Istimewa
Penambahan komponen aftermarket di jalur kelistrikan yang tidak tepat, bisa berdampak terhadap timbulnya percikan api hingga terjadinya kebakaran.

Pemasangan jalur power secara langsung ke positif baterai tanpa melewati sekring kendaraan, bisa menyebabkan timbulnya arus berlebih hingga kabel akan meleleh dan terjadi kebakaran.

Tambah lagi penggunaan kabel yang tidak sesuai. Seperti ukuran kabel terlalu kecil tetapi arus listrik yang mengalir terlalu besar, bisa menjadi penyebab kabel terbakar.

Hubungan singkat atau korsleting juga bisa disebabkan adanya kabel yang terkelupas atau lepas. Sehingga kabel power menempel di jalur ground.

Pasalnya memodifikasi jalur kelistrikan berpotensi menyebabkan kabel terkelupas atau lepas sehingga terjadi hubungan singkat.

Alhasil sekring atau fuse terputus membuat semua komponen kelistrikan tidak bisa beroperasi maksimal.

Penambahan komponen aftermarket selain komponen standar pun berisiko beban kelistrikan semakin meningkat.

Daya yang digunakan untuk menyuplai tiap komponen kelistrikan kendaraan menjadi lebih besar, sehingga berdampak pada aki menjadi lebih cepat habis dibandingkan biasanya.