Matic Terbaru Kawasaki Bermesin 750 cc Pakai CVT, Bisa Jalan Mundur!

Antonius Yuliyanto - Minggu, 22 September 2024 | 13:00 WIB

Transmisi CVT dari Kawasaki Brute Force 750, terletak di sisi kanan mesin (Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Matic terbaru yang dipasarkan oleh PT Kawasaki Motor Indonesia dilengkapi mesin 750 cc dan transmisi CVT (Continously Variable Transmission), yang bahkan bisa juga jalan mundur.

Tentu saja matic Kawasaki ini memang bukan sebuah skuter matik atau skutik, namun adalah sebuah ATV (All Terrain Vehicle).

Adalah Kawasaki Brute Force 750, matic yang dimasukkan secara utuh oleh Kawasaki Indonesia dari Amerika Serikat.

Brute Force 750 dibekali mesin berkapasitas 749 cc dengan konfigurasi 2 silinder v-twin, SOHC 8 katup, injeksi berpendingin cairan.

Rasio kompresinya rendah saja hanya 9,3:1. Tenaga maksimal 50 dk di putaran mesin 6.750 rpm dan torsi maksimal 58 Nm di 4.750 rpm.

Radiatornya tentu terletak di bagian depan, tepat di balik grill dan tentu ada kipas untuk mendinginkan ketika suhu mesin tinggi.

Aant/otomotifnet.com
Kawasaki Brute Force 750, ATV bermesin 750 cc dengan transmisi CVT

Tenaga tersalur ke roda lewat transmisi CVT yang ada di sisi kanan, dengan pilihan tuas persnelingnya ada L, H, N dan R.

Jadi bisa jalan maju dengan rasio tinggi (H) atau rendah (L), juga bisa jalan mundur (R).

Penggerak akhirnya dari transfer case bahkan ada pilihan 2WD atau 4WD, jadi bisa berjalan dengan penggerak 2 roda belakang saja, atau 4 roda semua digerakkan oleh mesin.

Karakter mesinnya ternyata responsif! Gas ditekan sedikit saja langsung meluncur.

Semakin dalam tuas ditekan laju semakin kencang tanpa ada jeda karena pakai CVT.

Tapi memang sayangnya rute yang disiapkan oleh KMI ketika sesi tes terbilang ringan, tanjakan dan turunannya landai saja.

Aant/otomotifnet.com
Tuas transmisi CVT Kawasaki Brute Force 750

Baca Juga: Jangan Termakan Hoax! Pabrik Motor Suzuki di Indonesia Masih Beroperasi!

Jadi belum bisa merasakan kemampuan maksimalnya ketika dipakai melahap lintasan yang menanjak terjal, atau yang disertai lumpur tebal.

Tapi kalau dari impresi pertama, rasanya akan mudah saja menaklukkannya.

Apalagi ada opsi 4WD dengan pengunci differential depan meski masih pakai sistem manual pakai tuas.

Oiya dengan konstruksi mesin v-twin, memang membuat dimensinya jadi ramping.

Namun efeknya kaki jadi mengangkangi silinder yang belakang, sehingga ketika jalan pelan area paha terasa hangat, apalagi di bagian kiri melintas leher knalpot.

Baca Juga: Ini Rahasia Motor Bebek Baru Yamaha Bisa Sangat Irit, 1 Liter 96 km