Otomotifnet.com - Pemilik kendaraan mungkin sudah rutin melakukan pengecekan dan perawatan pada ban.
Namun biasanya ada satu hal yang sering dilupakan oleh pemilik yaitu mengecek keberadaan ban serep atau ban cadangan.
Apalagi kalau letak penyimpanan ban serep ini ada di kolong mobil, pasti sering diabaikan keberadaannya.
Biasanya ban serep ini baru akan diperiksa ketika kondisinya sudah dibutuhkan, alias saat ban mobil mengalami kempes atau bocor.
Terus bagaimana kalau ternyata kondisi ban serepnya tidak layak pakai?
Nah.. berikut ada 4 langkah tips dari pembalap nasional, cara merawat ban serep.
"Untuk pengecekan komponen kita mungkin sering fokus pada ban, tapi ada yang suka dilupakan para pengguna kendaraan adalah keadaan ban serep. Ketika dibutuhkan baru ketahuan kondisi ban serepnya seperti apa”, buka Rifat Sungkar.
Karena ban terbuat dari karet, sehingga cukup rentan dan harus diperhatikan secara rutin.
Jadi hal pertama yang harus diperhatikan adalah masa pakai ban yang bisa dilihat dari dekat, apa karetnya sudah keras atau masih normal dan kalau sudah keras akan berpengaruh kepada daya tahannya di jalan.
"Sesekali dicek kondisinya, apakah karetnya sudah mengeras atau tidak,” jelas Rifat yang juga sebagai brand ambassador Mitsubishi Motors di Indonesia.
Langkah kedua menurutnya adalah memperhatikan tekanan angin.
“Untuk merawat ban serep sebenarnya tidak sulit, cukup dengan memperhatikan tekanan anginnya juga sama seperti ke-empat ban lainnya." lanjut pereli ini.
Baca Juga: Sapa Warga BSD dan Bekasi, Wuling Motors Beri Layanan 4S Bagi Pemilik Mobil Wuling
"Untuk mobil yang ada ban serepnya, saya sarankan untuk lihat tekanan ban, karena ban serep walau enggak dipakai tekanannya bisa turun karena lokasi penyimpanannya naik turun atau bervariasi."
"Saya selalu taruh tekanan angin 35-40 psi untuk ban serep. Karena belum tahu kapan digunakannya," wanti Rifat.
Langkah ketiga menurut Rifat yang harus dilakukan yaitu rutin melakukan spooring.
Karena kalau tidak, bisa membuat tingkat keausan berbeda di setiap ban. Jadi ada yang cepat aus pada sebagian ban.
Faktor terakhir menurut Rifat adalah memperhatikan tanggal produksi dari ban, hal tersebut berlaku juga untuk ban serep.
Meski semua ban tidak ada masa kadaluwarsa, tapi tetap harus dicek kondisinya.
"Untuk melewati batas waktu atau tidak, usahakan begini, bannya perhatiin harus sesuai dengan tahun mobil. Misalnya mobil 2020, bannya harus ada informasi ditulis 20. Biasanya tertulis dua digit di belakang informasi produksi ban," tutup Rifat.
Jadi kalau misal angkanya 1420 artinya dibuat di pekan ke-14 atau minggu kedua bulan April di tahun 2020.