Otomotifnet.com –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di Indonesia akan terjadi pada November – Desember 2024. Pada periode tersebut, beberapa wilayah di Indonesia akan diguyur oleh curah hujan yang tinggi.
Kondisi tersebut memberi tantangan tersendiri, tak terkecuali bagi pengemudi. Hujan lebat akan membuat jarak padang terbatas, jalanan basah dan licin sehingga rentan tergelincir, hingga genangan air yang sulit dilalui.
Oleh karena itu, pengemudi diimbau untuk waspada selama puncak musim hujan. Selain itu, pengendara sebaiknya memastikan kendaraan dalam kondisi prima untuk memastikan keamanan dan kenyamanan berkendara. Salah satu bagian krusial yang harus dicek adalah ban.
Deputy Head of Original Equipment (OE) Sales Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano, memaparkan tantangan yang terkait dengan ban di musim hujan. Ia mengatakan, jalanan licin dapat mengurangi daya cengkeram ban dan membuat jarak pengereman lebih panjang. Ketika rem mendadak, kendaraan jadi sulit dikendalikan.
Selain itu, ada pula risiko hidroplaning, yakni lapisan air berkumpul di antara permukaan ban dan jalanan. Kondisi ini membuat kontak antara ban dan jalanan hilang sehingga kendaraan sulit dikendalikan saat diakselerasi atau direm. Ditambah dengan visibilitas jalanan yang berkurang akibat hujan deras, risiko kecelakaan akan tinggi.
“Ban merupakan satu-satunya bagian kendaraan yangbersentuhan langsung dengan jalan. Dengan permukaan kontak yang setara dengan telapak tangan, ban harus mampu menahan beban kendaraan, mendukung akselerasi, manuver, dan pengereman. Karena itu, perawatan ban menjadi sangat penting, terutama saat berkendara di musim hujan,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Otomotifnet, Sabtu (30/11/2024).
Bridgestone pun memberikan sejumlah tips untuk merawat ban dan memastikan performanya tetap baik di jalanan basah. Pertama, periksa tekanananginsecaraberkaladanpastikantetapsesuaidenganstandarpabrikan.
Kedua, lakukan spooring dan balancing secara berkala untuk memastikan rasa berkendara yang stabil dan minim getaran. Ketiga, lakukan rotasi ban untuk meminimalisasi keausan ban yang tidak merata
Keempat, cek ketinggian kembangan ban dan pastikan masih pada batas yang aman.Ban yang sudah aus dapat dapat meningkatkan risiko hidroplaning, mengurangi traksi, serta memperpanjang jarak pengereman.
Selain memastikan kondisi ban tetap prima, pengemudi juga perlu menerapkan beberapa cara berkendara aman untuk menjaga keselamatan di jalan. Saat hujan deras, pengemudi dapat menghidupkan lampu utama mobil untuk meningkatkan visibilitas jalan.
Pengemudi sebaiknya tidak menyalakan lampu hazard karena dapat membingungkan pengendara lain. Selain itu, kurangi kecepatan berkendara guna mempermudah pengendalian kendaraan dan menghindari pengereman mendadak.
Pengemudi juga dapat menjaga jarak aman antar kendaraan dengan menerapkan aturan 3 detik. Pastikan bahwa kita membutuhkan waktu setidaknya 3 detik untuk mencapai posisi kendaraan di depan kita dari saat kita mulai menghitung.
“Perlu diperhatikan juga bahwa rem berfungsi untuk memperlambat perputaran roda kendaraan.Berhenti tidaknya laju kendaraan ditentukan oleh traksi atau daya cengkram ban pada permukaan jalan. Meskipun rem dalam kondisi prima, jika ban tidak mampu mencengkram permukaan jalan, kendaraan tidak akan berhenti secara optimal,” lanjut Fisa.
Fisa menjelaskan, untuk membantu pengemudi menjaga ban tetap dalam kondisi optimal, Bridgestone menyediakan layanan perawatan ban di Toko Model (TOMO) dan Bridgestone One Stop Service(BOSS).
Pengemudi akan dibantu oleh stafprofesional yangterlatih dan disertifikasi oleh Bridgestone Indonesia Education Center (BINEC) di TOMO dan BOSS. Untuk menemukan lokasi TOMO atau BOSS terdekat, kunjungi situs web Bridgestone.co.id.