Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Beda Ukuran Ban Beda Juga Bentuknya!

Dimas Pradopo - Jumat, 11 Mei 2012 | 12:11 WIB
No caption
No credit
No caption


Ada yang aneh soal ukuran ban. Meski tertulis ukurannya sama, tapi kalau beda merek, ternyata beda bentuknya ketika dipompa. Otomatis, detail ukurannya pun jadi beda.

Kejadian seperti ini sempat dialami langsung awak Em-Plus. Vario lama ganti ban 17 inci. Begitu dipasang IRC 70/80-17, ban jado mentok crankcase. Namun begitu pasang Comet 70/80-17 tak masalah. Ini menadkana beda merek, ketinggian ban berbeda, meski ukuran sama. Kejadian seperti ini dialami juga di merek lain. Jadi, hat-hati.

Padahal pelek yang digunakan sama. Anehnya berbeda merek ban menghasilkan bentuk yang berbeda. Bahkan ketinggan yang berbeda pula meski ukurannya jelas-jelas sama persis.

Contoh lain tidak hanya di ban bebek atau matic. Sebagai sampel, FDR Sport XR ukuran 120/70-17 dan Battlax BT45 ukuran 120/70-17. Kedua ban ini dicoba dipasang di pelek dengan lebar 3,5 inci. Bentuk yang dihasilkan keduanya berbeda. Karakteristik FDR Sport XR akan lebih membulat, sedangkan Battlax BT45 akan lebih memipih dan lebar.

"Karena dari pabrikan ban sudah membedakan kelas untuk ukuran tadi. Setiap pabrikan pasti mendalami riset untuk konsumen masing-masing," jelas Risa, sang Marketing  Suryaraya Rubberindo yang memproduksi ban merek FDR.

Risa juga menjelaskan perbedaan itu juga dipicu adanya aturan yang membebaskan memilih ukuran. Karena ada bentang atau range minimal atau maksimal untuk tiap ukuran. Maksudnya?

Jadi begini, dari angka 120 yang menunjukkan lebar ban 120 milimeter, ada range maksimal juga minimal. Begitu juga angka 70 yang berarti persentase ketinggiannya dibanding lebar, ada bentang minimal dan maksimal.

"Ya..., itu tergantung pilihan tiap pabrik. Dengan ukuran yang sama, kita bisa memilih mau design di batasan minimal atau max, sehingga bentuk yang dihasilkan pasti beda. Tiap pabrikan memilih ukuran disesuaikan dengan peruntukannya, seperti buat basah atau kering," timpal Dodi Yanto, dari divisi New Production Development IRC.

Tentunya alasan apapun yang dipilih, bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, diatur standar range minimal dan maximal yang boleh diaplikasi produsen ban. Baik itu standar Europian Tyre and Rim Technical Organitation (ETRTO), atau Japan Automobile Tyre Manufactur Asosiation (JATMA).

So, jelas ya?! Jadi, "Pemakaian ban sebelumnya jadi acuan untuk penggantian. Juga perhatian pelek yang dipakai. Kalau terlalu lebar, siap-siap ban yang dipilih menjadi gendut. Berlaku juga sebaliknya," tegas Dodiyanto.

Siap, Bos! (motorplus-online.com) 


Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa