Nama Sonic memang tak asing lagi, pernah rilis Sonic RS125 yang asli Thailand di Indonesia. Setelahnya, PT Astra Honda Motor (AHM) malah membuat CS-1 yang diproduksi sampai akhir 2013.
Setang mengadopsi model jepit namun punya batang tinggi. Kontak telah dilengkapi pengaman magnet. Di kanan kiri ada holder persis milik CB150R. Spionnya punya tangkai pendek mengingatkan pada CS-1.
Lampu utama sudah LED, namun sein masih bohlam biasa. Desain batoknya serbameruncing, di baliknya tersembunyi spidometer digital.
Bodi belakang sangat ramping termasuk lampu rem dan seinnya yang jadi satu dan meruncing. Tapi belum LED nih. Di atasnya ada behel aluminium yang enak digenggam. Bila depan pakai suspensi teleskopik khas ayam jago, belakang monosok konvensional dan tak bisa disetel.
Di balik jok bersemayam tangki berkapasitas 4 liter. Bagian depan jadi rumah filter udara. Pengecekan jadi mudah deh. Minusnya tak ada tempat penyimpanan barang.
Menariknya mesin yang diusung benar-benar baru, pakai konfigurasi bore x stroke square 57,3 x 57,8 mm. Mekanisme kem DOHC yang digunakan pakai roller rocker arm seperti CBR250R. Fitur yang disematkan pun menarik, seperti lampu LED dan spidometer digital.
Mesin baru, 149,16 cc DOHC 4 klep berpasokan bensin injeksi, berpendingin cairan dan pakai transmisi 6 percepatan. Punya tenaga maksimal 15,8 dk@9.000 rpm dan torsi 13,5 Nm@6.500 rpm
Pendinginan mesin pakai radiator, kabarnya gunakan jalur baru termasuk silindernya sehingga tak bisa pakai milik CB atau CBR lama. Tak seperti bebek Honda lainnya, Sonic 150R pakai sensor O2 yang dipasang di leher knalpot, bukan di kepala silinder lagi. Eh iya, kick starter tetap ada.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR