"Semua dikerjakan sendiri nih restorasinya," beber pembalap Astra Honda Racing Team yang tahun ini turun di Kejurnas Supersport 600 cc dan Asian Road Racing Championship di kelas yang sama, Supersport 600 cc. Yuk lihat ubahannya motor bermesin 2-tak yang dijual di Indonesia sejak 1994 hingga 1997 ini.
Motor ini diakui Fadli didapat bukan dengan cara membeli, tapi barter dengan salah satu wearpack balapnya yang sudah tidak dipakainya lagi.
"Iya bener-bener tukeran aja. Dan saat itu kondisinya masih utuh. Masih jalan juga, hanya saja banyak komponen yang sudah jelek. Seperti plastik bodi yang sudah getas," tuturnya.
Solusinya, bodi semua ganti baru. "Masih ada yang jual, salah satu toko di Jl. Kebon Jeruk, Jakarta Kota," tutur Fadli. Cat untuk rangka juga dikelir ulang dengan warna silver.
Agar makin kekar, kaki-kaki diganti milik saudara lebih muda. Sokbraker depan pakai NSR 150SP lengkap dengan pelek dan disk brake-nya. Sedang yang belakang pakai swing arm NSR 150RR dipadu dengan pelek langka copotan Honda NSR 125 Hornet. Bannya pakai ukuran 90/80-17 di depan dan 120/70-17 di roda belakang.
Pembalap pakai mesin standar yang umurnya sudah hampir 20 tahun? Pasti geregetan! Biar kembali ngacir, semua jeroan mesin diganti baru. Mulai dari piston, blok silinder hingga komponen kopling.
"Mesin disegarkan lagi, pakai V-Force dan knalpot racing. Buat harian cukup lah," kekeh Fadli yang sampai saat ini masih punya koleksi beberapa Vespa bermesin kencang ini. (motor.otomotifnet.com)
Kaliper rem depan: Brembo
Gas spontan: Daytona
Footstep: NUI
Sokbraker depan: NSR 150SP
Swing arm NSR: 150RR
Pelek depan: NSR 150SP
Pelek belakang: Honda NSR 125 Hornet
Knalpot: TSR
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR