Yogyakarta - Bukan kali ini saja, Willy Hammar didampingi mekanik Miftahyanto saat balapan. Pada musim-musim sebelumnya, rider yang nama aslinya Wilman Hammar percaya dengan mesin racikan mekanik yang akrab disapa Anto.
Dalam satu bendera Astra Motor Racing Yogyakarta, Willy dan Anto makin kompak mengintip dan bersiap mengambil podium juara. Kalau saja part pendukung tunggangannya enggak terkendala, niscaya podium tertinggi ada di tangan Willy.
Keihin PWK Sudco 28, memberikan asupan bahan bakar sesuai kebutuhan. Sok belakang Ohlins, bikin Willy percaya diri melahap tikungan kecil maupun model parabola.
Terhadap tunggangan pembalapnya, Anto bilang bahwa apa yang dilakukan saat ini masih dalam tahap riset. “Tepi dengan hasil yang sudah didapat Willy, sepertinya riset ini yang akan kita jadikan patokan,” paparnya.
Noken As berdurasi 282º, padahal idealnya Willy pakai durasi 278º-280º
Willy lahir dari dunia balap tanah dan baru ke aspal, oleh karenanya karakter bawa motornya ingin powernya kuat di putaran mesin bawah. Dengan durasi yang dipasang Anto, Honda Blade tunggangannya jadi kurang kuat di putaran mesin bawah.
Knalpot CLD C3, masuk dalam menu riset racikan Anto
Anto (kiri) & Willy (kanan), siap menggoyang podium Motoprix 2014
Bisa fight sampai akhir balap, membuat Willy percaya diri menghadapi seri balapan berikutnya. (motor.otomotifnet.com)
Data Modifikasi :
Knalpot : CLD
CDI : Rextor
Sok Belakang : Ohlins
Karburator : Keihin PWK Sudco 28
Ban : FDR
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR