Jakarta - Di ajang balap fun race kini, skutik ber-injeksi sudah mulai banyak. Daripada kebut-kebutan di jalanan, mending ikutan gelaran tersebut! Meski hadiah gak besar, tapi nambah skill berkendara. Yang penting fun dan bisa jajal mesin, bro!
Ulasan upgrade performa kali ini bisa dijadikan sebagai acuan atau referensi buat skutik kesayangan otomania. “Ubahannya memang gak terlalu ekstrem, jadi masih bisa dipakai buat harian, ke kantor atau beraktivitas sehari-hari. Selain itu, buat turing masih yahud, cui!” papar Amir Muchtar, pemilik Honda Vario 125.
Injektor mencomot kepunyaan Honda PCX 150 Tarikan awal menjadi lebih cepat dengan roller TDR dengan berat 15 gram. Kemiringan V-belt menjadi agak tirus atau rendah karena puli depan merek SPS. Guna mengganjal atau menahan kampas ganda orisinal mengembang, digunakan per CVT punya Honda BeAT.
Saat dibawa jalan pelan, suara gas buang gak terlalu terdengar. Layaknya knalpot pabrikan sayap ngepak. Tapi, guna pembuangan lebih lancar, knalpot berlabel Tsukigi ini yang dipercaya buat menggeber Vario ‘cepekjigo’ (125). Dari perubahan mesin tersebut diuji melalui mesin dyno. Guna mengetahui sampai seberapa besar peningkatan di skutik 2013. Yakni, Dynojet kepunyaan bengkel Aerospeed 74 daerah H. Nawi, Jaksel.
Sebagai perbandingannya, tenaga asli Vario 125 hanya 9 dk/8.900 rpm dan torsi 8,54 Nm/5.700 rpm. Tentu perbedaannya cukup tinggi karena ruang bakar sudah besar. Untuk power bore-up 170 cc itu menjadi 12.99 dk/7.700 rpm dan akselerasi alias torsi pada grafik terlihat di awal bukaan gas atau 12.92 Nm/5.800 rpm.
DATA TEST
Ulasan upgrade performa kali ini bisa dijadikan sebagai acuan atau referensi buat skutik kesayangan otomania. “Ubahannya memang gak terlalu ekstrem, jadi masih bisa dipakai buat harian, ke kantor atau beraktivitas sehari-hari. Selain itu, buat turing masih yahud, cui!” papar Amir Muchtar, pemilik Honda Vario 125.
Injektor mencomot kepunyaan Honda PCX 150
Menambah kapasitas ruang bakar, cukup banyak pilihannya. Salah satunya, blok mesin dan seher aftermarket yang berdiameter 61 mm berlabel SRP. Hasilnya kapasitas mesin jadi 170 cc. Menyesuaikan besarnya ruang bakar, injektor bawaan diganti.
“Bisa juga pakai produk aftermarket atau besutan lain. Biar setingan enggak terlalu kering akibat perubahan seher, gantinya injektor Honda PCX 150,” papar Saka, Mekanik RD Matic Shop daerah Puri Kembangan, Jakbar.
“Namun, sayangnya bandwith yang dihasilkan keriting alias kurang maksimal. Kemungkinan terjadi problem di sektor kaki-kaki. Sehingga saat ban menapak di roda dyno terasa mental-mental,” ujar Taufik, operator Aerospeed. (motor.otomotifnet.com)
Nih, hasilnya, bro!
Standar | Upgrade | |
Power | 9 dk/8.900 rpm | 12.99 dk/7.700 rpm |
Torsi | 8,54 Nm/5.700 rpm | 12.92 Nm/5.800 rpm |
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR