"Bukan untuk kebut-kebutan sih, di jalanan Jakarta mana bisa gas pol. Tapi utamanya agar perjalanan jauh maupun turing luar kota bareng teman-teman komunitas makin asyik. Tampilannya tetap standar pabrik dan selalu klimis karena jarang saya pakai kecuali kalau acara turing," beber warga Meruya, Jakbar.
Paket bore-up Craft dengan diameter piston 82 mm. Tak ketinggalan Piggyback Power Commander 5 juga diandalkan bro
Untuk wujudkan hal tersebut, banyak peranti pendongkrak performa yang nempel pada tunggangan supermoto berkelir hitam ini. "Urusan bore-up, mengandalkan paket bore up Craft yang sedikit saya custom. Diameter piston 82 mm, dapur pacunya menjadi 330 cc. Hasil dyno powernya tembus 33 dk, sedangkan torsinya 34 Nm," ujar Asep Supriyadi kepala mekanik RM.
Meski volume ruang bakarnya makin buncit, perbandingan kompresinya oleh Asep enggak dibikin tinggi. "Tujuannya biar enggak rawan overheat, pasalnya keperluannya untuk perjalanan jauh dan bukan balapan. Perbandingan kompresi standarnya 11:1, sekarang menjadi 11,5:1," tukas pria ngepos di Jl. Meruya Ilir No.28, Kebon Jeruk, Jakbar.
Nah yang tak kalah penting, Asep juga mengandalkan Aki berlabel Shorai agar proses start awal enggak keteteran lantaran dapur pacunya sudah membuncit. "Selain itu juga karena peranti dekompresinya sudah saya lepas. Keunggulan aki ini Ampere-nya besar, yakni 14 A 12 Volt and ringan banget, sedangkan bawaan motor 6A 12 Volt. Jadi untuk start awal lebih mudah," yakin pria pengalaman sejak tahun 2000. (motor.otomotifnet.com)
Data modifikasi:
Bore up: Craft
Noken as: Beet
Per kopling: Barnet
Kampas kopling: Barnet
Filter udara: K&N
Knalpot: FMF
Ban: Pirelli Super Corsa
Raff Motor: 0878-08850095
Editor | : | billy |
KOMENTAR