Tetapi, sebelum balap cukup sulit untuk mencari Pertamax Plus. Menariknya, para mekanik tak kehabisan akal. Mereka tetap melakukan riset, namun pakai bahan bakar racikan.
“Karena belum ada Pertamax Plus di sini, untuk seting mesin saya campur Pertamax dengan bensol. Perbandingannya 70-30 %,” bilang Ade Wiranata, tuner lokal asli Banjarbaru dari tim Trio Boss Racing Team (TBRT) yang jadi tim pabrikan Honda untuk region 4.
Menurut Ade, ini salah satu cara mekanik mengakali belum tersedianya Pertamax Plus di daerah. Kalau diamati Research Octane Number (RON) atau nilai oktan Pertamax Plus RON 95, sedangkan Pertamax hanya RON 92.
“Kurangnya beberapa nilai oktan pada Pertamax itu saya campur dengan bensol yang punya RON 105,” lanjut mekanik kelahiran Ciamis, Jawa Barat yang meriset sendiri motor balapnya.
Buat mengimbangi kompresi rendah, mekanik ramah ini menerapkan kem durasi 268 derajat buat klep in dan ex split. Durasi rendah ini, agar respon di rpm bawahnya lebih agresif. Sayangnya, Ade enggan untuk menjelasakan ukuran detail buka-tutup durasi.
Lanjut! Bermain di trek yang didominasi tikungan putar balik, final gir pakai kombinasi 13/46 mata. Jadi, tenaga bawah motor mampu digapai secara maksimal. Apalagi, tipikal Alfian agresif bawa motor di putaran bawah.
Ternyata, seting yang diterapkan Ade dengan bahan bakar racikan tadi, terbukti mujarab. Soalnya, Honda Blade Alfian R yang turun di kelas Bebek 4-tak Tune up 110 cc Seeded ini bisa melesat jauh meninggalkan lawannya. Racer itupun berdiri di atas podium tertinggi. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR Sport MP 27 90/80 -17
Ban belakang : FDR Sport MP 27 90/80 -17
Knalpot : R9 Racing
CDI: BRT i-Max Super Pro
Editor | : | billy |
KOMENTAR