Sementara ini Tony memimpin klasemen sementara pembalap Bebek 4-tak 110 cc Tune up Seeded (MP1) MotoPrix Sumatera 2013.
“Tony lebih memilih putaran mesin menengah-atas. Seandainya sirkuitnya banyak tikungan putar-balik, gir belakang tinggal diset enteng,” ulas David Loren yang akrab dipanggil Molen, tunner Telaga 7 Racing, Medan, Sumatera Utara.
Putaran mesin bermain di menengah-atas, beresiko rada lemot saat bermain di sirkuit yang banyak putar balik. Putaran gas tak bisa cepat kail tenaga setelah putaran mesin menukik ke rpm bawah.
Nah, itulah yang bikin pecah telur. Blade yang dipakai Tony diatur dari aliran bahan bakar. Desain porting yang enggak banyak mengubah alur campuran bahan bakar dan udara, dibikin agar aliran lebih cepat masuk ke ruang bakar.
Ibarat terompet, portingnya Blade yang dipakai Tony seperti terompet. Ujung yang dipakai untuk meniup kecil dan keluarnya suara besar.
“Gas speednya tinggi tetapi flownya rendah, bikin pembalap harus gantung kopling. Pembalap yang enggak lihai memainkan rpm, malah repot jadinya,” jelas Molen yang enggak ada hubungan dengan pisan molen.
“Tenaga besar percuma, kalau ak-selerasi lambat. Pembalap pasti susah mengendalikan motor,” ujar Molen yang mematok durasi kem in-out 272 derajat.
Semoga pecah telur dan dihasilkan anakan yang bagus alias prestasinya gemilang. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 90/80-17
Ban belakang : FDR 90/80-17
CDI: BRT
Karburator: Mikuni TM24 mm
Molen : 0819-870004
Editor | : | billy |
KOMENTAR