Apalagi permainan warna krom dibagian tangki dan buntut tawon menguatkan ciri khas identitas motor ini. Sehingga mampu menjaga kesempurnaan konsep serta aura café racer yang dinamis.
“Tangki dan buntut terbuat dari pelat besi 0,9 mm. Untuk prosesi krom dibantu Wahana Chrome yang memang piawai soal kinclongisasi. Sasis belakang adopsi pipa seamless 3/8 inci,” aku Donny.
Agar terlihat lebih kekar, HL coba benahi haluan depan. Sok depan Suzuki Bandit 400 didaulat untuk jadi pengawal redaman. Sedangkan teromol, doi aplikasi kepunyaan Suzuki GSX 250 yang sedikit kena modifikasi dibagian dudukan cakram. “Untuk dudukan double cakram di teromol tinggal dibolongin saja,” jelasnya.
Setelah semuanya selesai, Donny sempat mengajak motor yang diberi nama Kebo ini mengaspal Jakarta-Yogyakarta untuk menghadiri acara Jogja Kustomfest. “Kebanyakan motor kustom yang akan dipajangkan disana, enggak dipakai riding. Tapi, saya buktikan bahwa motor ini layak juga diajak turing dan enggak ada masalah,” bangganya.
Saatnya bilang perfecto. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek depan: TK 3,00 x 17
Pelek elakang: Barros 5,00 x 17
Ban depan: Diablo 100/80-17
Ban belakang: Diablo 190/60-17
Swing arm: Handmade by HL
Editor | : | billy |
KOMENTAR